Overwatch 2 D.Va – Baru-baru ini, game Overwatch 2 rilis yang mendapatkan sambutan hangat dari para gamer. Game buatan Blizzard Entertainment ini mengusung konsep free-to-play. Game tersebut pun menjadi semakin populer berkat kembalinya pemain veteran dan juga para pendatang baru.
Tak hanya berkat konsep free-to-play, nyatanya game juga dikenal melalui penampilan berbagai hero atau karakternya yang unik. Saking populernya, sejumlah karakter pun sampai menular ke dalam ranah konten “nakal”. Sehingga tak heran apabila peluncuran game kedua ini membuat salah satu karakter dalam game yakni D.Va mampu menduduki peringkat nomor 1 dalam pencarian di salah satu situs dewasa.
Overwatch 2 Rilis, Konten “Nakal” Karakter D.Va Merajalela
Dilansir dari Kotaku, keyword bertuliskan “dva overwatch” sempat menduduki peringkat pencarian teratas alias nomor 1 di salah satu situs dewasa. Pencarian tersebut dikatakan mengalahkan model dewasa lainnya yang tidak bisa saya sebut. Sayangnya, kedudukan tersebut hanya sementara dan kini D.Va dilaporkan sudah tak lagi berada di puncak pencarian.
Meski begitu, saat artikel ini ditulis keyword bertajuk “Overwatch 2” dilaporkan masih terlihat menduduki peringkat ke-8 dalam kolom pencarian terpopuler. Membuktikan kepopuleran video “nakal” dari karaktergame buatan Blizzard tersebut masih unggul dibanding dengan game-game lainnya yang juga sering diadaptasi ke dalam konten “Rule 34”, layaknya Tomb Raider, Fortnite bahkan Apex Legends.
Baru Rilis, Server Game Dapat Serangan DDoS dari Hacker
Disamping populernya konten nakal, sayangnya hal tersebut tidak bernasib sama dengan peluncuran game yang terbilang kacau. Baru saja rilis, server dilaporkan mendapat serangan DDoS dari hacker.
Hal tersebut tentu membuat pemain menjadi terhalangi untuk mengakses game. Serangan DDoS pun langsung dikonfirmasi oleh developer yang menyatakan bahwa permasalahan akan segera di tangani secepatnya.
Permasalahan lain juga datang dari kewajiban pemain untuk mendaftarkan nomor handphone untuk memainkan game. Sistem pendaftaran tersebut dimaksud agar developer dapat lebih memantau aktivitas “toxic” yang memang kerap terjadi dalam komunitas game online.
Sayangnya, kewajiban tersebut justru banyak yang menghalangi pemain karena berbagai halangan seperti provider yang tidak mendukung, atau mungkin pemain yang tidak memiliki handphone pribadi.
Disamping permasalahannya, Overwatch 2 saat ini tetap menjadi salah satu game multiplayer yang cukup populer. Terlebih dengan mengusung konsep free-to-play tentu mengundang banyak pemain yang mungkin baru mengenal gamenya. Bagi kalian yang mungkin saat ini merupakan pemain baru, berikut artikel yang memaparkan hero yang cocok untuk pemula.
Baca juga artikel-artikel lainnya terkait Overwatch 2 serta berita terkini lainnya dari Lauda Ifram. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com