Pakar Kesehatan di Inggris Sebut Loot Boxes Dapat Dorong Ketertarikan Anak terhadap Judi

bKUhFKXxWjTSQMJgRY82EU 1024 80

Isu pro kontra terhadap keberadaan Loot Boxes di video game nampaknya masih tetap akan menghangat di tahun 2020. Di wilayah Eropa, sudah banyak sekali pihak yang memberikan peringatan khusus mengenai keberadaan satu jenis terobosan bisnis di dunia industri game itu.

Usai badan komisi perlindungan anak di Inggris memberi sebuah pernyataan penting yang seolah mensugestikan bahwa Loot Boxes adalah satu wujud hal yang tidak banyak berbeda dengan judi, seorang pakar kesehatan mental dari NHS (National Health Service) di Inggris pun justru menyampaikan hal yang agaknya lain walau masih dengan substansi yang serupa.

Diwakilkan oleh Claire Murdoch, beliau menyebutkan bila fitur Loot Boxes punya efek pengaruh yang cukup begitu mengkhawatirkan. Terutama dalam membuat mereka pertama kali menjadi lebih familiar hingga tertarik dengan aktivitas dunia perjudian kedepannya. Seolah ingin pertama kalinya mengenalkan suatu bentuk judi kepada anak-anak, Claire benar-benar mengkritisi keras bahwa pihak developer seharusnya tidak boleh menyisipkan fitur tersebut ke dalam video game.

Ia sendiri memberikan contoh laporan mengenai adanya seorang anak remaja berusia 15 dan 16 di negaranya tahun yang sampai rela mengeluarkan uang hingga beribu-ribu Pounds Sterling (sekitar puluhan juta Rupiah) hanya untuk membeli beragam loot boxes di game basket (sepertinya NBA 2K) dan game Shooter. Menariknya, aksi tersebut pun biasa dilakukan tanpa sepengetahuan orang tua mereka.

Pendapat yang disampaikan oleh sang ahli kesehatan berikut nampak semakin melengkapi bentuk resistensi terhadap loot boxes yang tengah ingin diupayakan di Eropa. Bahkan sejumlah negara seperti Belgia saja, telah resmi terang-terangan melarang suatu praktik bisnis di industri game yang terbukti sangat efektif namun juga kontroversial.

Sumber: NHS


Baca pula informasi lain terkait Loot Boxes, beserta dengan kabar-kabar menarik seputar dunia video game dari saya, Ido Limando.

Exit mobile version