Waspada! Pemain War Thunder Beresiko Dipantau Keamanan Negara

Pemain War Thunder

(Update 1/26 11:35 WIB: Juru bicara perusahaan Raytheon telah mengonfirmasi bahwa kabar ini keliru. Perusahaan hanya melihat latar belakang pendidikan, pengalaman dan jejak kriminal. Pengguna Reddit Nafuwu juga sudah mengaku bahwa postingan yang diunggahnya tidak benar. Berita awal dapat dilihat sebagai berikut)

Pemain War Thunder Dipantau Negara – Salah satu keunikan War Thunder dibanding dengan game bergenre military simulator lainnya datang dari desain alutsista yang dikenal sangat detail. Beragam kendaraan perang seperti tank dan pesawat memiliki desain serta gameplay yang dirancang serealistis mungkin dengan versi dunia nyata.

Sayangnya, jerih payah para developer dalam menyajikan desain yang akurat justru sering menimbulkan masalah. Tak sedikit para pemainnya yang mengkritisi atau saling berdebat mengenai keakuratan desain hingga nekat menyebar dokumen rahasia negara demi mendukung argumennya. Tentu hal tersebut menimbulkan kekhawatiran hingga salah seorang pemain dikatakan mendapat pantauan dari keamanan negara.

Pemain War Thunder Kemungkinan Beresiko Ditegur Keamanan Negara

Pemain War Thunder Kemungkinan Beresiko Ditegur Keamanan Negara

Melalui subreddit resmi dari War Thunder, pengguna bernama Nafuwu menceritakan pengalamannya mengenai seorang teman yang hendak melamar pekerjaan di Raytheon, sebuah perusahaan teknologi militer di Amerika Serikat. Demi mengetahui rekam jejak calon karyawan, perusahaan dilaporkan menyewa private investigator dan mewawancarai para “saksi”, atau dengan kata lain rekan dekat dari sang pelamar.

Nafuwu kebetulan saja termasuk dalam daftar contact list, investigator pun menanyakan berbagai hal mengenai sang pelamar sebagai prosedur background check. Namun yang mengejutkan adalah ketika investigator bertanya apakah pelamar merupakan pemain War Thunder, mengimplikasi bahwa pemain dalam game tersebut menjadi pantauan bagi keamanan negara.

Uniknya, hal tersebut membuat War Thunder menjadi game pertama yang di pantau oleh negara dan dikategorikan sebagai resiko keamanan nasional. Alasannya pun sepertinya sudah tak asing di kalangan para gamer, dimana para pemainnya sering kali menyebar dokumen rahasia negara, terutama dokumen mengenai alutsista perang.

Konfirmasi dari Raytheon

Berdasarkan informasi terbaru saat ini pada 26 Januari 2023 pukul 11:35 WIB, pihak Raytheon memberikan konfirmasi terkait kabar bahwa pemain War Thunder dipantau oleh negara. Ternyata informasi ini tidaklah benar.

Berdasarkan konfirmasi dari Chris Johnson selaku Senior Director of Global Media dari Raytheon mengungkap bahwa pihaknya hanya memeriksa informasi mengenai pendidikan, pekerjaan dan catatan kriminal. Kabar mengenai mereka akan melakukan investigasi bahkan bakal dipantau negara itu tidak benar.

Menyusul konfirmasi dari Raytheon, user Reddit yang menceritakan berita tersebut juga memberikan konfirmasi bahwa cerita pemain War Thunder akan dipantau oleh negara itu tidak benar. Dia mengakui semua cerita tersebut hanyalah cerita mengarang saja.

Kalian bisa lihat pernyataan konfirmasi dari Nafuwu di bawah ini.

Konfirmasi kalau pemain War Thunder bakal dipantau negara itu hanya cerita bohong

Tak Pernah Kapok, Kasus Dokumen Bocor Terjadi Berulang-Ulang

Dokumen Pesawat F-16 Fighting Falcon Bocor

Penyebaran dokumen rahasia di kalangan fans War Thunder sepertinya sudah menjadi hal yang biasa. Sudah berulang-ulang developer Gaijin Entertainment memberikan teguran tegas, namun sepertinya hal tersebut belum mampu mengatasi bocornya dokumen di forum resminya.

Saat ini, terhitung sudah 4 kali game mendapat kasus kebocoran dokumen rahasia. Terakhir yakni bocornya dokumen mengenai pesawat F-16 Fighting Falcon asal Amerika Serikat, dimana kasus berawal dari perdebatan antar pemain mengenai tingkat detail pada desain.

Kasus lainnya datang dari penyebaran dokumen Tank Challenger yang dipublikasikan langsung oleh operator tank itu sendiri. Kemudian diikuti oleh Tank Leclrec S2 yang dikritik memiliki kecepatan perputaran turret yang tidak akurat. Dilanjutkan dengan peluru anti-tank DTC10-125 yang dikatakan game menampilkan spesifikasi yang keliru. Tentu hal tersebut terpaksa harus menjadi salah satu tugas utama developer untuk menangani kasus dengan tegas agar tak lagi terulang di masa mendatang.


Baca juga artikel-artikel lainnya terkait War Thunder serta berita terkini lainnya dari Lauda Ifram. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version