Platinum Games Berencana Membuat Game Engine Mereka Sendiri

PlatinumGames 10th Anniversary Wallpaper
Platinum Games tak ingin tergantung dengan engine yang sudah ada.

Selain membutuhkan ide, konsep, art, cerita, maupun pengetahuan akan programming. Membuat game juga membutuhkan sebuah software penyokong yang disebut “game engine”. Simplenya, game engine merupakan software yang khusus dibuat untuk mengembangkan video game. Meskipun pada kenyataannya, ia juga bisa digunakan untuk melakukan real-time render hingga membuat film seperti yang ditunjukkan oleh Unity Engine.

Banyak game engine yang bisa digunakan oleh para developer, mulai dari Unity, Unreal Engine, CryEngine, hingga Amazon Lumberyard yang dibuat dari modifikasi total CryEngine. Sayangnya, tak semua engine tersebut miliki fungsi yang dibutuhkan oleh para developer. Terkadang kreativitas mereka yang super gila, memaksa mereka harus membuat engine sendiri. Salah satunya? Platinum Games.

Seperti yang telah kita ketahui, Platinum Games memiliki banyak sekali portofolio video game yang dibuat dari engine yang telah ada di pasaran. Mulai dari Bayonetta, NieR: Automata, hingga yang paling baru adalah Granblue Fantasy Relink yang kemudian diteruskan Cygames setelah kontrak mereka habis. Mereka juga miliki proyek baru yang saat ini masih bernama Project G.G. Dengan banyaknya portofolio tersebut, kini, mereka ingin membuat sebuah lompatan baru yakni mengembangkan game engine mereka sendiri.

Hal ini diungkapkan oleh Wataru Ohmori selaku Chief Technology Officer Platinum Games. Ia menjelaskan bahwa game engine yang saat ini mereka beri nama PlatinumEngine tersebut akan fokus untuk pengembangan game action, seperti yang telah menjadi DNA mereka selama ini.

Ohmori juga menjelaskan alasan di balik pembuatan PlatinumEngine. Bahwa kebanyakan engine seperti Unity dan Unreal Engine memiliki fitur yang mereka butuhkan. Dari pada lelah menunggu, mereka akhirnya memutuskan untuk membuatnya sendiri, dengan fitur yang tidak mereka jelaskan sama sekali tersebut.

Pimpinan tim Research and Development, Tsuyoshi Odera mengatakan bahwa berbeda dengan engine lain yang fokus pada tampilan visual, PlatinumEngine disebut akan prioritaskan bagaimana membuat prototipe kecepatan dan mudah digunakan. Indikasikan bahwa mereka masih tetap fokus pada animasi dengan kecepatan super gila, seperti yang mereka implementasikan di beberapa game buatannya.

Hingga detik ini, Ohmori belum tahu kapan engine yang telah dibuat selama dua tahun tersebut bisa digunakan. Saat ini hanya terdapat sekitar enam atau tujuh orang yang tengah mengerjakannya. Ohmori sendiri menginginkan tambahan programmer untuk membantu mereka.

Ketika enginenya telah rampung nanti, mereka akan menggunakannya sepenuhnya untuk proyek baru mereka. Indikasikan bahwa Project G.G. tidak menjadi game yang dikerjakan dengan engine tersebut.


Baca lebih lanjut tentang Platinum Games, atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.

For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: akbar@gamebrott.com

Exit mobile version