Hukuman teamkill terlalu berat.
Seperti yang telah kita ketahui, Ubisoft baru-baru ini mencanangkan hukuman auto-banned bagi mereka yang melakukan team-kill di Tom Clancy’s Rainbow Six Siege baik di Casual maupun Ranked. Namun, rupanya hukuman tersebut terlampau berat bagi para player yang. Hal ini disebabkan banyaknya team-kill yang tak disengaja karena kejadian tertentu. Player yang tak sengaja melakukannya mau tak mau harus menunggu 30 menit hingga paling parah satu minggu untuk bisa melakukan matchmaking kembali.
Sistem yang telah dirilis tanggal 18 September lalu tersebut memang membuat para player lama senang. Namun banyak juga mereka yang menganggap bahwa sistem otomatis tanpa toleransi tersebut bisa sebabkan kesalahan. Mereka ingin hukuman tersebut diringankan dengan “forgive system”, yakni fitur yang akan menambahkan pilihan untuk memaafkan player yang mungkin secara tak sengaja membunuhnya.
Ide tersebut telah ada sejak dirilis tahun 2015 yang lalu. Namun dengan semakin beratnya hukuman yang diberikan, maka semakin banyak pula player yang meminta untuk mengubahnya di Reddit.
https://gfycat.com/boringrepulsivehippopotamus
Teamkilling memang bencana yang tak bisa dihindari. Mulai dari granat Fuze, hingga headshot merupakan kesalahan yang sangat mudah terjadi. Ubisoft memang sangat gencar berikan suara melalui Community Manager-nya untuk mengatasi masalah seperti ini. Namun tidak untuk masalah di atas sejak gamenya dirilis.
Developer seperti Blizzard, Valve, dan yang lain berhasil mengatasinya dengan mematikan friendly-fire kecuali competitive untuk CS:GO. PUBG dengan sistem report-nya, hingga mode hardcore Battlefield 1 yang akan langsung tendang player yang melanggar aturan terlalu banyak juga bisa menjadi salah satu solusi jika dibanding harus melakukan banned. Bahkan HALO yang tetap menggunakan “forgive system” masih tak sebabkan masalah hingga saat ini. Sayangnya, sepertinya saat ini masih belum ada solusi untuk kasus Rainbow Six Siege.