Produksi Call of Duty Modern Warfare 3 Dilaporkan Terlalu Singkat Waktunya

Call of Duty Modern Warfare 3

Produksi Call of Duty Modern Warfare 3 – Call of Duty Modern Warfare 3 baru saja dirilis dan sejauh ini fans merasa kecewa dengan iterasi terbaru game shooter andalan Activision tersebut melihat konten yang diberikan dipandang hanya setara DLC biasa.

Tak hanya itu, campaign yang ditawarkan juga dicap sebagai campaign terburuk Call of Duty sepanjang masa karena strukturnya yang lebih seperti misi DMZ ketimbang campaign sinematik yang developer Call of Duty biasa buat.

Produksi Call of Duty Modern Warfare 3 Terlalu Singkat

Laporan menyebutkan game ini dibuat terlalu singkat waktunya

Dengan resepsi yang cukup negatif ini, sebuah laporan dari Bloomberg pun muncul yang di mana menceritakan apa yang terjadi di balik layar produksi Modern Warfare 3 tersebut. Laporan tersebut menjelaskan adanya masalah internal yang terjadi saat gamenya akan diproduksi.

Diketahui Sledgehammer Games ditunjuk sebagai studio untuk mengurus game ketiga ini, studio yang sebelumnya dikenal akan Advanced Warfare. Mereka awalnya mengajukan untuk kembangkan sekuel dari game tahun 2014 tersebut, namun ditolak dan diminta untuk kembangkan Modern Warfare 3.

Biasanya produksi Call of Duty memakan waktu 3 tahun, hal ini menjadi alasan Infinity Ward, Treyarch, dan Sledgehammer Games mampu bergiliran membuat iterasi baru setiap tahunnya. Namun menurut pengakuan sumber anonim, Modern Warfare 3 hanya diproduksi dalam waktu 1,5 tahun.

Call Of Duty Modern Warfare 3

Waktu pengembangan yang begitu terburu-buru ini disebut karena game Call of Duty lainnya yang seharusnya menjadi pengisi tahun ini harus ditunda dari jadwal rilis tahun 2023. Karena Activision begitu ingin ada game baru tahun ini, mereka memaksakan Modern Warfare 3 untuk dapat mengisi tahun ini.

Untuk mengejar deadline rilis, beberapa mantan serta karyawan yang masih berkerja di studio terpaksa melalui lembur hingga larut malam dan juga tak libur weekend sama sekali. Menurut banyak karyawan juga apa yang terjadi dengan Modern Warfare 3 sangatlah mirip kasusnya dengan pengembangan Call of Duty: Vanguard.

Game COD Vanguard diketahui memiliki waktu produksi begitu singkat yang memaksa mereka harus lakukan segala cara agar game bisa “rampung” sebelum jadwal rilis. Perusahaan disebut telah berjanji untuk tidak ulang kasus tersebut, namun 2 tahun kemudian hal yang sama kembali terjadi dan dapat dibilang lebih parah lagi dari sebelumnya.

Awalnya Direncanakan Sebagai Ekspansi

Awalnya direncanakan sebagai ekspansi?

Menurut pengakuan para developer di Sledgehammer Games, Modern Warfare 3 awalnya ditujukan sebagai ekspansi biasa untuk Modern Warfare 2, dan mereka telah berasumsi begitu melihat skala produksi yang tergolong lebih kecil dari biasanya. Akan tetapi, Activision memutuskan jadikan proyek tersebut menjadi sekuel penuh meski dari skala konten tidak dapat dicap demikian.

Pada sekuel sesungguhnya, disebut bahwa game akan mengambil latar di Mexico, namun pada versi yang sekarang, game menjadikan semua konflik terjadi di map Warzone dan juga langsung fokus pada sang antagonis ikonik yaknik Vladimir Makarov.

Penggunaan map Warzone membuat banyak gamer yang berasumsi bahwa game ketiga ini “copas” semua asset yang sudah ada yang alhasil memunculkan klaim bahwa campain sekuel ini hanyalah misi DMZ dengan cutscene.

Bos Sledgehammer Games Aaron Halok membantah hal tersebut dan menyebut Modern Warfare 3 adalah game premium dari awal sampai akhir produksi.


Baca pula informasi Gamebrott lainnya tentang Call of Duty beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version