[Review] DC Unchained, Game Mobile Rasa Komik

DC Unchained 33

Baru beberapa hari lalu game ini tersedia di Play Store Indonesia. Versi close beta dari game ini memang sempat dirilis beberapa bulan sebelumnya, akan tetapi masih banyak ketidak sempurnaan. Namanya saja versi ‘coba-coba’ jadi wajar jika banyak bug yang muncul, tak jarang juga aplikasi menutup dengan sendiri atau dalam istilah bahasa inggrisnya force close. Namun di versi terbarunya ini, semua sudah berjalan normal. Setelah beberapa jam memainkan game ini, tidak ditemukan bug seperti yang sering muncul di versi close beta.

Membicarakan tentang DC Comic pasti akan menyinggung Marvel Comic, mau tidak mau. Keduanya memang selalu bersinggungan walaupun cuma urusan perbandingan. DC Unchained pun begitu. Game ini banyak dibilang sebagai kloningan dari Marvel Future Fight (MFF). Bagi yang sudah memainkan MFF atau setidaknya pernah melihat gameplay MFF pasti akan mengetahui mengapa DC Unchained dikatakan demikian. Tapi kita tinggalkan masalah tiru meniru ini karena tak akan ada habisnya. Toh Marvel juga sering melakukan hal sama terhadap DC Comic. Jadi dalam review ini saya usahakan untuk tidak membandingkan keduanya.

tampilan gameplay DC Unchained

Secara garis besar game ini mengusung tema action-RPG. Di dalamnya, pemain bisa memilih 3 hero utama yang nantinya bisa dimainkan satu persatu dengan sistem tagging dan juga 3 hero support yang bisa dipanggil pada waktu tertentu.

Tampilan yang amat komikal

Ini barangkali yang menjadi hal paling menarik dari DC Unchained. Tampilan di menu utama walaupun terkesan penuh tapi sangat enak dipandang. Seperti sedang membaca sebuah buku komik. Saat bertarung pun begitu. Text bubble seperti yang ada di komik akan muncul jika dirasa hero yang sedang bertarung membutuhkan bantuan tag atau karena sebuah percakapan yang penting-nggak-penting di tengah pertarungan. Oh, tentang hal satu ini, kamu lebih baik perhatikan benar-benar percakapan tiap karakter. Karena banyak hal-hal konyol yang sayang untuk dilewatkan. Game jadi lebih menarik dan tidak membosankan. Walaupun memang, di lain sisi ini akan menjadi sesuatu yang sangat membosankan bagi sebagian orang.

Tampilan menu utama

Selain tampilan di menu utama dan juga text buble yang muncul di tengah game, cara mereka menyuguhkan alur cerita pun juga sangat komikal. Maka tak berlebihan kalau dikatakan game ini akan memuaskan para penggemar komik, khususnya DC Comics. Namun bukan berarti game ini hanya bisa dinikmati oleh mereka saja. Beberapa hal lain pun tak kalah menarik untuk yang bukan penggemar komik DC sekalipun.

Seakan belum puas hanya dengan tampilan, game ini juga menyediakan inventory berupa sampul komik. Inventory lain seperti kristal, koin emas, dan hal-hal basic lain dari sebuah game yang dapat digunakan untuk transaksi pun ada. Mungkin mereka ingin mengatakan, “Kami akan berikan kamu sebuah petualangan dan merasakan komik yang hidup”. Sampul komik itu pun bukan tanpa kegunaan dan menjadi sebuah aksesoris belaka. Dengan mengumpulkan sampul komik, karakter akan menjadi lebih kuat. Setiap sampul memiliki kekuatan masing-masing yang berbeda-beda.

Tampilan salah satu sampul komik Green Lantern
Dua Alur Cerita

Alur cerita di game ini ditentukan berdasarkan aliansi yang digunakan. Terdapat dua aliansi, yaitu hero dan villain. Story mode bagaikan sebuah rectoverso yang nampaknya berbeda namun tersambung pada satu titik tertentu. Di bagian villain kisah dimulai oleh Harley Quinn sedangkan di bagian hero kisah dimulai oleh The Flash dan anggota Justice League lain.

Salah satu keuntungan membaca segala percakapan dari para karakter tanpa menekan tombol skip adalah mengetahui bagaimana kompleksnya story mode game ini. Sehingga ketika pada stage tertentu musuh yang dihadapi berganti dari Parademon beralih ke prajurit ARGUS kamu tidak akan bingung.

Karakter dari Green Lantern Family
Printilan lain yang juga menarik

Saya mengatakannya sebagai ‘printilan’ karena, men! ada terlalu banyak hal menarik yang saya rasa akan lebih baik dijadikan satu sub judul.

Pertama, ada animasi yang muncul tiap kali proses tagging terjadi. Ini menambah excitement dalam bermain DC Unchained. Bagaimana tidak? Jika posisi tagging tepat berada di tengah-tengah musuh yang sedang bergerombol, mereka bisa saja terkena imbas damage dari kemunculan sang hero. Kedua, entah apa nama resminya namun saya akan menamainya sebagai special combo. Ketika karakter yang kamu gunakan sudah mencapai level 11, maka tiga skill utama akan bisa aktif. Lebih kerennya lagi, kamu bisa kombinasikan skill tersebut menjadi sebuah combo. Tenang saja, kamu akan diberi tutorial untuk menciptakan combo itu, kok. Ketiga, free trial karakter. Ini salah satu fitur yang saya suka dalam DC Unchained karena pemain bisa mencoba semua hero sebelum memutuskan untuk membelinya. Ini tentu penting, mengingat untuk mendapatkan kristal ataupun character unlocker cukup sulit dan langka.

Kesimpulan

Jika ditanya apakah saya akan terus memainkan game ini? Jawabannya iya. Game ini lebih ringan dari Injustice 2 (versi mobile) yang juga keluaran DC. Sehingga untuk masalah storage tidak perlu khawatir. Meski review yang saya berikan sangat positif namun saya akui game ini memiliki kekurangan, beberapa hal saya rasa kurang seperti misalnya task yang cukup monoton di story mode dan terlalu banyak update. Selain itu ada banyak karakter unggulan DC yang juga tidak masuk ke dalam roster. Untungnya untuk masalah task monoton, ada beberapa misi khusus yang tersedia.

Mereka menyediakan microtransaction untuk berbagai macam packs yang variatif. Tapi rasanya game ini masih memberikan semua kebutuhan utama tanpa membeli aksesoris yang mereka sediakan itu. Sedikit tips jika kamu hendak memainkan game ini. Simpan baik-baik kristal, character unlocker, dan juga family hero chard. Benda-benda ini akan sangat berguna jika tidak disalah gunakan. Buat kamu yang sudah memainkan game ini bisa ceritakan juga pengalamanmu di kolom komentar.

Exit mobile version