The Four Shades Genshin Impact – Lore yang ada di Genshin Impact sangat luas dan beragam serta melibatkan banyak nama di dalam ceritanya. Baik itu para Dragon Sovereign, The Seven, dan masih banyak lagi. Dan inti utama dari kisah Teyvat itu pastilah sangat berkaitan dengan Prinsip Langit (Heavenly Principles / Celestia) sebagai pemegang otoritas dan aturan tertinggi yang ada di Teyvat.
Maka, kali ini penulis kembali membahas lore Teyvat yang kali ini melibatkan empat dewa yang merupakan utusan langsung dari Sang Prinsip Langit, mereka adalah Four Shades.
Daftar isi
Siapa itu The Four Shades Genshin Impact?

Di balik kisah-kisah epik Teyvat yang dipenuhi para Archon dan naga, ada sosok-sosok yang jauh lebih misterius dan kuat—mereka dikenal sebagai The Four Shades. Jarang disebut, bahkan oleh para dewa sekalipun. Tetapi, mereka bukan sekadar dewa biasa, tapi utusan langsung dari Prinsip Langit.
Sesuai namanya, Four Shades ini terdiri dari empat dewa yang merupakan utusan langsung dari Heavenly Principle, namun sejauh ini baru 3 dewa saja yang telah diketahui di sepanjang cerita Genshin Impact. Mereka adalah Istaroth, Naberius, dan Ronova.
Istaroth, Penguasa Waktu

Istaroth Genshin Impact, dikenal sebagai Ruler of Time atau Penguasa Waktu. Selain itu, dia punya banyak nama lain, seperti “Thousand Winds”. “Tokoyo Ookami” dan “Kairos”. Dulu dia disembah di Mondstadt bersama Barbatos. Sehingga elemen “Waktu” dan “Angin” sering kali dikait-kaitkan.
Saking berkaitannya, sampai-sampai di Mondstadt sendiri lahir sebuah ungkapan yang berbunyi, “benih cerita dibawa angin dan ditumbuhkan oleh waktu.” Kedua elemen ini juga disebut-sebut punya kaitan dalam deskripsi weapon Sacrificial Fragments. Sayangnya, masyarakat Mondstadt sekarang lupa bahwa Istaroth pernah menjadi dewa.

Tak hanya disembah di Mondstadt, Istaroth sendiri pernah disembah di Enkanomiya sebelum agama Sunchildren diberlakukan. Istaroth disembah karena hanya Istaroth lah yang bisa mendengar doa dan permohonan ketika Enkanomiya tenggelam ke dasar laut.
Diduga juga bahwa Istaroth ikut berperan dalam rencana Raiden Makoto menciptakan Sacred Sakura. Pohon sakral ini ditanam dalam kondisi lingkaran waktu yang stabil, di mana masa lalu dan masa depan terjadi bersamaan di alam bawah sadar Makoto.
Naberius, Penguasa Kehidupan

Nama Naberius Genshin Impact kembali mencuat saat Archon Quest Paralogism kemarin. Setelah berhasil mengalahkan para Sovereign, Naberius diberi tugas besar untuk membantu menciptakan kehidupan. Dia membantu Prinsip Langit untuk menciptakan hewan, tumbuhan, dan manusia.
Saat Perang Besar Pembalasan (Great War of Vengeance) meletus, Naberius diduga ikut bertarung di pihak Prinsip Langit, melawan sang Voyager dan para naga kuno.

Setelah kembali berhasil mengalahkan Naga Hydro Sovereign, Naberius menciptakan Egeria sebagai jantung baru bagi Primordial Sea. Tapi perjalanan hidupnya nggak berakhir di situ. Setelah peristiwa Cataclysm jantung milik Naberius akhirnya ditemukan jauh di dalam sebuah dungeon oleh Albedo dan gurunya, Rhinedottir.
Pada akhirnya, jantung Naberius dimakan oleh Rhinedottir dan menyatu dengan dirinya, dengan ini berakhirlah sudah perannya sebagai sang pencipta kehidupan. Tak lama setelah penemuan itu, Rhinedottir menghilang dan meninggalkan pesan misterius untuk Albedo: mencari “kebenaran dan makna dunia ini.”
Ronova, Penguasa Kematian

Selanjutnya ada Ronova Genshin Impact, yang berkuasa atas kematian bersama dengan tiga saudarinya. Dalam perang pembalasan, Ronova melawan Nibelung dan para naga kuno. Dan selama perang ini, Natlan hancur parah, terutama Ley Line-nya. Akhirnya, Ronova memerintahkan Lord of the Night untuk membangun ulang Ley Line lewat Night Kingdom.
Tindakan ini diangga[ melanggar batas oleh Heavenly Principle. Karena teguran itu, Ronova mulai apatis terhadap nasib dunia. Saat Xbalanque menjadi Archon Pyro pertama, ia meminjam kekuatan Ronova untuk membentuk hukum Natlan, termasuk ritual yang memungkinkan manusia biasa naik menjadi Archon.
Adapun kesepakatan itu berbunyi: bahwa siapapun yang memakai kekuatannya akan mati, dan jika ketahuan oleh Prinsip Langit, Ronova akan berpura-pura tak terlibat. Seharusnya seperti itulah yang terjadi pada Mavuika di akhir Archon Quest Natlan kemarin.

Tetapi, Il Capitano dan Lord of the Night ternyata sudah menyusun rencana lain. Mereka memutuskan bahwa Capitano yang akan menggantikan Mavuika, dengan harapan bisa mengeksploitasi Kutukan Keabadian yang pernah dijatuhkan Ronova padanya.
Tentu ini bakal jadi paradoks karena jika Ronova menerima pengorbanan dari seseorang yang tidak bisa mati, dia akan melanggar aturannya sendiri. Tapi, pada akhirnya Ronova memilih menjalankan kutukan itu. akibatnya, aliran hidup Capitano berpindah ke Penguasa Malam dan memberinya kehidupan abadi.
Itulah sedikit informasi mengenai The Four Shades Genshin Impact. Meskipun tidak banyak yang diketahui tentang mereka, keempat Bayangan ini diduga jauh lebih kuat dibanding Tujuh Archon.
Istaroth sendiri bahkan disebut sebagai kekuatan yang “lebih tinggi” dibanding Archon Electro yang telah tiada. Menurut Sang Penguasa Malam, keempat dewa ini tidak suka disebut namanya oleh makhluk hidup mana pun—bahkan oleh para Archon—dan lebih memilih tetap bersembunyi dan bergerak di balik tirai.
Gimana menurut kalian, brott? Kira-kira gimana ya dewa keempat dari The Four Shades? Tuliskan pendapat kalian di kolom komentar, ya!
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Genshin Impact atau artikel lainnya dari Sofie Diana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com