Sistem Pencarian Game di Steam Alami Bug, Sebabkan Hasil Penjualan Game Indie Menurun

Screenshot 74

Akhir tahun 2018 bisa jadi adalah masa-masa yang cukup menyibukkan bagi para developer game berskala kecil. Pasalnya, banyak dari mereka saat ini mulai cukup was-was ketika mendengar Steam ternyata jauh lebih pro untuk mempajaki game-game berbudget AAA secara lebih murah lewat syarat penjualan $10 juta dan $50 juta melalui pemberitaan kami kemarin.

Kini, rupanya ada satu lagi permasalahan yang dikeluhkan para developer indie dalam memasarkan game mereka di sana. Lebih menyangkut soal teknis dari laman Steam itu sendiri, rupanya pada bulan oktober kemarin telah terdapat sebuah bug dari salah satu fitur sistem pencarian game secara otomatis di Steam, yakni Discovery Queue yang menyebabkan berkurangnya hasil penemuan untuk game-game yang relevan dengan karakteristik para user. Sebagai gantinya, di sana Discovery Queue hanya menampilkan game-game AAA yang berharga mahal dan populer ketimbang game dengan genre yang disukai oleh pengguna yang memanfaatkan fitur tersebut.

Grey Alien Games, developer dari game Shadow Hand, mengaku merupakan salah satu korban dari malfungsinya sistem Discovery Queue. Jake Birkett selaku kepala developer menceritakan secara runtut di blognya dengan menyajikan sekumpulan data yang dihitung dari kondisi-kondisi penjualan game mereka pada sebelum dan sesudah bulan Oktober. Di awal, ia menunjukan data dari jumlah orang yang mengunjungi halaman gamenya di Steam dengan menggunakan fitur Discovery Queue sebagai salah satu bagian dari other product page.

Saat masih belum mengalami bug
Sesudah bug

Menurut pengakuan Jake, Bug ini memang sudah berhasil diperbaiki oleh pihak Valve. Namun, dampaknya masih tetap terasa hingga sekarang. Di atas kamu bisa melihat penurunan jumlah pengunjung yang melihat game-game kepunyaan Jake dari angka 305 kunjungan sampai ke sekitar 90-an saja. Tidak hanya itu, ia juga menunjukan data jumlah kunjungan dalam bentuk grafik di Steamworks yang memperlihatkan penurunan parah hampir menyentuh dasar akibat kesalahan teknis dari fitur discovery queue.

Perhatikan laju grafik yang berwarna oranye (Other Product Pages)

Hal ini akhirnya juga berdampak pada hasil penjualan game-game milik Jake. Dimana penjualan gamenya mulai mengalami penurunan drastis mencapai sekitar separuh sejak bulan Oktober. Data yang ia sajikan di bawah ini kabarnya juga tidak dihitung dari penjualan game Jake saat masih berada pada masa diskon.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Jake sendiri akhirnya sudah melaporkan hal ini kepada pihak Steam dan bilang bahwa mereka berjanji akan segera menginvestigasi kemungkinan terjadinya kesalahan lain dari sistem algoritma pencarian game-game di Steam. Selain Jake dari Gray Alien Games, developer-developer lain pun juga ada yang mengalami permasalahan serupa, meski ada pula beberapa yang merasa tak terkena dampak atau justru malah diuntungkan oleh bug ini.

Permasalahan bug dari Disovery Queue tersebut akhirnya juga menjadi perbincangan hangat dan diskusi panjang dalam suatu forum khusus di Steam yang hanya bisa diakses oleh para pihak developer saja (bagi yang punya akses, kalian bisa langsung kunjungi link berikut ini).

Memang dari sana, isu-isu ataupun gosip miring mengenai bagaiamana prioritas Steam dalam memperlakukan developer indie telah semakin menguat. Steam terlihat lebih ingin mendahulukan kepentingan developer-developer besar ketimbang bersikap adil kepada semua developer, terutama apabila menerka bulan Oktober sebagai bulan dimana kumpulan game-game AAA mulai hadir dan dirilis secara merajalela.  Tapi apapun itu, sebaiknya kita doakan saja semoga problematika ini dapat segera diselesaikan oleh pihak Steam plus om Gaben sendiri jika diperlukan.

Sumber: Grey Alien Games


Jangan lupa untuk membaca informasi lain terkait Steam, beserta dengan cerita-cerita menarik seputar video game dari saya, Ido Limando.

Exit mobile version