Tolak Disamakan dengan Judi, EA Jelaskan Etika Loot Boxes lewat Analogi Kinderjoy

star wars battlefront loot crates.jpg.optimal.0

Sebut itu sebagai elemen yang “mengejutkan”

Drama tentang kealergian para gamer terhadap hal-hal yang berbau Microtransaction ataupun Loot Boxes rupanya masih belum pudar hingga saat ini. Ditengah menyerbaknya isu bahwa pihak pemerintah di sebagian kawasan eropa tengah menginvestigasi serta mengkaji keberadaan unsur perjudian di dalamnya, sebagian pihak-pihak developer atau publisher gamer yang kerap mengimplementasikan fitur tersebut juga sedang ikut berjuang untuk menolak stigma berikut.

Dalam penjelasan bukti lisannya kepada pihak-pihak komite di bidang media, digital, budaya, hingga olahraga milik pemerintahan Inggris, EA yang diwakili oleh Kerry Hopkins selaku salah satu eksekutifnya baru saja menjelaskan kepada awak-awak di sana bila keberadaan loot boxes di video game sama sekali tidak melanggar etika dan kenyamanan hak dari para konsumennya.

Di sana, ia dan seluruh tim di perusahaan EA sama-sama sepakat untuk tidak menamai suatu fitur yang penuh dengan beragam randomisasi itu dengan sebutan “Loot Boxes”. Sebagai gantinya, Kerry lebih menganggap loot boxes sebagai suatu bentuk elemen kejutan yang mirip seperti bonus mainan di dalam snack telur Kinderjoy ataupun Tazos bila kamu sempat pernah eksis di tahun 90-an.

Kami tidak pernah menyebutnya sebagai Loot Boxes. Kami justru melihatnya sebagai sebuah mekanisme yang penuh akan kejutan.

Jika anda pergi ke toko yang menjual banyak mainan dan kamu sendiri sedang mencari tambahan mainan “misterius” di dalamnya, anda semua akan tahu bila banyak orang sangat begitu menikmati dan penasaran akan tambahan mainan kejutan yang hendak mereka dapatkan.

Hal itu biasa ditemui dalam mainan-mainan di dalam snack berbentuk telur seperti Kinder Egg, Hacthimals, LOL surprise dan masih banyak lagi. Bagi kami, sistem ini cukup etis dan menyenangkan bagi para pemain.

Kerry Hopkins, eksekutif EA

EA seperti merasa mendapatkan semacam ilham dari sana untuk bisa menerapkan fitur randomisasi hadiah di dalam sebagian besar game mereka, contoh besarnya seperti pada game FIFA ultimate Team. Meski begitu, EA bersikeras merasa bahwa mereka telah berusaha mengimplementasikannya dengan cara yang cukup sehat dan bisa dinikmati oleh para pemain.

Sementara itu, pihak EA yang diwakilkan oleh Kerry sendiri memberi persetujuan dan dukungan kepada pihak-pihak yang sudah mengkaji bila hal ini masih tergolong jauh untuk disebut suatu tindak perjudian. Serta pula menyatakan bentuk kontra terhadap pihak-pihak yang mengatakan sebaliknya. Cuplikan dari penjelasan beliau bisa kamu lihat melalui postingan Twitter di bawah.

Hasil dari diskusi tersebut kabarnya masih akan digodok kembali untuk pertemuan berikutnya yang berlangsung pada hari Rabu depan. Pihak-pihak petinggi parlemen yang menghadiri nampak masih begitu awam terhadap topik ini. Namun pada pertemuan selanjutnya, akan ada suatu topik lain yang tak kalah menarik yang ingin coba dibahas, yakni tentang tinjauan mengenai keberadaan game mobile secara lebih spesifik, terutama lewat sistem microtransaction dan mekanika desain yang biasa digunakan.

Sumber: Parliamentlive.TV (dimulai pada waktu 15:43:15)


Baca pula informasi lain terkait EA, beserta dengan kabar-kabar menarik seputar dunia video game dari saya, Ido Limando.

 

 

Exit mobile version