Kemarin, Perusahaan Engine game Unity memberikan pengumuman yang sangat kontroversial. Pengumuman tersebut adalah kebijakan Unity Runtime Fee yang akan membuat developer harus membayar setiap game mereka diinstall oleh pengguna ketika melewati batas minimum yang diterapkan.
Dan kebijakan ini tidak disukai oleh banyak pihak terutama para pengembang game indie. Namun dibalik semua itu, dikabarkan bahwa CEO dari Unity yaitu John Riccitiello ternyata menjual sahamnya terlebih dahulu.
CEO Unity Jual Saham Sebelum Pengumuman Kebijakan Baru Unity
Setelah pengumuman kebijakan tersebut, saham dari perusahaan ini turun drastis. Dan ternyata beberapa waktu sebelum turunnya saham, sang CEO telah menjual sahamnya terlebih dahulu.
Dilansir melalui Guru Focus, CEO Unity, John Riccitiello yang merupakan salah satu pemimpin dengan gaji terbesar di Industri Gaming, telah menjual 2000 lembar sahamnya pada tanggal 6 September 2023.
Hal itu bertepatan dengan 1 munggu sebelum pengumuman kebijakan Unity Runtime Fee yang sangat kontroversial ini. Dan berdasarkan laporan yang sama, John Riccitiello telah menjual dengan total 50.610 lembar saham dan masih belum membeli 1 saham dalam tahun ini.
Banyak netizen yang menganggap hal ini bukan sebuah kebetulan dan penjualan ini telah diperhitungkan sebelumnya. Namun hingga saat ini, pihak Unity masih belum menjawab perihal penjualan saham tersebut.
Tidak Hanya CEO Unity, Eksekutif Lainnya Juga Jual Saham
Dilihat dari situs resmi Nasdaq, ternyata tidak hanya Riccitiello saja yang menjual sahamnya sebelum pengumuman Runtime Fee ini. Berdasarkan aktivitas market perusahaan tersebut, beberapa anggota lainnya juga menjual saham sebelum pengumuman ini.
Pada tanggal 1 September 2023, Tomer Bar-Zeev, President of Growth Unity telah menjual 37.500 sahamnya dengan estimasi total penjualan sebesar 1.406.250 US Dollar atau sekitar 21,5 Milyar Rupiah.
Board Director lain yang juga menjual sahamnya adalah Sholomo Dovrat yang telah menjual 68.454 sahamnya pada tanggal 30 Agustus 2023 lalu dengan estimasi total penjualan sebesar 2.576.608 US Dollar atau setara 39,5 Milyar Rupiah.
Sementara itu, sejak pengumuman kebijakan baru engine tersebut, para developer yang mengembangkan game menggunakan Unity melakukan protes. Beberapa diantaranya juga mempertimbangkan untuk menggunakan engine lain.
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Unity atau artikel lainnya dari Javier Ferdano. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com