Masih dari event offline demo EFootball PES 2020 di Singapura beberapa waktu lalu, selain menjajal demo yang kini bahkan sudah dapat kamu coba sendiri di PC, PS4, maupun Xbox One. Kami sempat mendapatkan interview eksklusif dengan Rizky Faidan yang bisa kamu baca di sini, dan juga interview eksklusif khusus dengan dua orang petinggi Konami, yaitu Michio Takahashi (Managing Director Konami Digital Entertainment Limited) dan juga Jacky Zhao (Marketing Manager Konami Digital Entertainment Limited).
Sayangnya tidak diperbolehkan adanya video ataupun gambar untuk interview kali ini, sehingga akhirnya kami melakukan interview tertulis dimana kami menanyakan berbagai macam hal terkait kehadiran EFootball PES 2020, bagaimana kelanjutan Esport Scenenya, hingga bagaimana nasib franchise JRPG terbaik mereka yaitu Suikoden yang sudah kami rangkum di bawah ini:
Daftar isi
Apa maksud dari Efootball? Apa yang berubah?
Kami membuka interview dengan pertanyaan yang tentunya menjadi pertanyaan standar dari banyak orang, mengapa Konami sekarang menambahkan embel-embel “EFootball” di depan judulnya, dan apa dampaknya bagi franchise PES untuk kedepannya. Jacky menawarkan diri untuk menjawab pertanyaan tersebut dan menjelaskan bahwa penambahan titel EFootball yang menunjukkan fokus lebih dari Konami ke dalam esports scenenya, Ia sendiri mengakui bahwa transisi menuju Esports ini merupakan tren yang tengah berlangsung di dunia dan tentunya di Asia.
Kemudian Jacky pun menjelaskan dampaknya dimana kedepannya PES akan lebih fokus untuk memberikan aktifitas Esports lainnya yang dapat pemain lakukan dalam gamenya mulai dari event baru Matchday, My Club, Master League, dan juga Become a Legends. Ia pun menjelaskan bahwa di bulan November mendatang markas besar Konami di Jepang juga akan membuka gedung baru di Ginza, Tokyo yang akan memiliki area besar khusus yang difokuskan untuk berbagai kegiatan Esports di lantai dasar. Hal ini menjadi komitmen lebih Konami nantinya terhadap Esports terutama PES.
Perbedaan Signifikan PES 2020 dari seri sebelumnya
Kejutan baru lainnya yang membedakan PES tahun ini tentunya adalah Konami telah berinvestasi untuk memasukkan banyak klub sepak bola top dunia secara eksklusif untuk PES. Ini adalah salah satu perubahan paling besar dalam PES 2020. Mereka juga bekerja sama dengan pemain pro Iniesta dalam pembuatan gamenya. Iniesta sendiri bertindak sebagai Konsultan Produk dari PES 2020. Jadi semua hal dalam gamenya ini, termasuk berbagai detil yang ada merupakan masukan dari Iniesta untuk membuat gamenya menjadi lebih realistis.
Membicarakan soal event baru yaitu Matchday dan Esports scene dari PES kedepannya Jacky kembali menjelaskan bahwa Matchday adalah kompetisi online yang nantinya akan diadakan setiap minggunya atau mungkin setiap bulan dan dapat diikuti oleh semua pemain PES 2020. Matchday ini sendiri nantinya akan lebih berfokus pada pertandingan Esports. Sedangkan untuk sistem ranked match nantinya kemungkinan akan diterapkan ke dalam MyClub.
Keberlanjutan PES, game tahunan atau layanan?
Masih membicarakan seputar PES, kami juga menanyakan bagaimana keberlangsungan PES kedepannya. Mengingat beberapa game yang memiliki scene Esports adalah game yang berbentuk layanan dimana satu base game tersebut nantinya akan dikembangkan dan terus mendapatkan update. Menanggapi pertanyaan tersebut Jacky pun menjelaskan bahwa Mereka memang tahu beberapa game menggunakan sistem ini, Konami mengimplimentasikannya untuk beberapa gamenya terutama mobile. Namun untuk kasus PES ini Mereka tidak dapat menggunakan cara tersebut.
Jacky sendiri mengatakan bahwa PES 2020 ini sendiri nantinya akan mendapatkan update setiap bulannya. Namun untuk membuat game PES menjadi layanan terhambat oleh perkembangan hardware konsol dan PC, serta kemauan dari para pemain yang menghendaki PES untuk terus melakukan pengembangan grafik dan mekanik setiap tahunnya. Sehingga untuk sekarang PES akan tetap menjadi game tahunan meski mereka juga menyatakan belum mengetahui bagamaina rencana kedepannya.
Takahashi juga menambahkan bahwa sebenarnya Mereka telah mengimplimentasikannya sistem semacam itu ke dalam game PES Mobile 2019. Dimana pemain bisa memainkannya di smartphone secara gratis. Dan disana pemain bebas memilih cara menikmati gamenya, pemain tetap bisa menikmati banyak fitur tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun. Namun juga dibebaskan untuk menggunakan fitur microtransaction yang tersedia di dalamnya. Sehingga Takahashi mengatakan bahwa ini adalah soal pilihan, memainkan game tahunan lewat seri konsol dan PC-nya atau menikmati layanan yang ditawarkan dalam versi mobilenya.
Eksistensi pasar, Esport scene, dan Liga Indonesia dalam pandangan Konami
Dikarenakan telah dijelaskan bahwa fokus utama adalah Esports maka kami menanyakan bagaimana pandangan Mereka terhadap Indonesia. Takahashi pun akhirnya menjawab bahwa Pasar PES sendiri di Indonesia sesungguhnya terus berkembang setiap tahunnya. Terlebih lagi setelah PES sempat diperlombakan dan dipertunjukkan di ASEAN Games di Jakarta sebagai event eksibisi. Dan dalam gelaran tersebut kami melihat bahwa mayoritas penonton yang menyaksikan pertandingannya adalah dari Indonesia. Dan dari event ASEAN Games tersebut kami yakin bahwa PES akan semakin dikenal oleh para pemain Indonesia.
Karena sebelumnya kami telah melakukan interview Rizky Faidan yang merupakan salah satu pemain yang berpengaruh terhadap Esports scene PES terutama di Asia Tenggara, kami mempertanyakan apakah Konami akan mencoba melakukan dorongan lebih terhadap Esports scene PES-nya di Indonesia yang bisa dibilang tenggelam dibanding game-game MOBA dan FPS, Takahashi kembali menjelaskan bahwa ia memahami bahwa Rizki merupakan salah satu wajah dari Konami. Namun produk dari Konami sendiri bukan hanya PES, namun juga game mobile. Dan di game-game ini Konami sangat-sangat berkomitmen untuk memajukan scene Esports-nya di Indonesia.
Kami juga akhirnya menanyakan eksistensi liga ataupun tim lokal Indonesia di dalam PES. Hal ini sendiri kami tanyakan karena sebelumnya negara Asia Tenggara lainnya yaitu Thailand telah mendapatkan liganya masuk ke dalam PES. Takahashi pun menjelaskan bahwa mereka (Konami) terus berusaha untuk dapat menghadirkan sebanyak mungkin tim dan liga lokal dari banyak regional di dunia. Sayangnya untuk sekarang meeka masih belum tahu, namun mereka memahami bahwa fans dari Indonesia tersebut penting bagi Konami dan akan terus mengusahakannya.
Website Suikoden diperbarui, nasib Suikoden kedepannya
Di akhir sesi interview ini kami menanyakan satu pertanyaan diluar PES dan kesempatan tersebut kami gunakan untuk menanyakan pertanyaan yang mungkin banyak ingin ditanyakan oleh para fans JRPG di Indonesia atau bahkan di dunia. Yaitu bagaimana kelanjutan seri Suikoden, yang sejak memperbarui websitenya pada Oktober 2018 lalu tidak ada info baru apapun mengenai game ini.
Kami sendiri tentu berharap adanya informasi baru eksklusif yang bisa diuatarakan oleh kedua petinggi Konami ini terhadap franschise Suikoden, Takahashi pun akhirnya menjawab hal tersebut setelah terdiam sejenak bahwa Mereka belum memiliki rencana apapun dari update website tersebut. Tidak ada komentar lain untuk hal tersebut.
Tidak mendapat jawaban dari Takahashi-san kami mencoba melempar pertanyaan tersebut ke Jacky, namun Ia sendiri juga setuju dengan Takahashi-san bahwa Mereka memang tidak memiliki informasi apapun mengenai hal itu dari pusat. Namun mereka sendiri berjanji akan segera menghubungi bila ada informasi baru dari pusat. Sayangnya untuk sekarang tidak ada yang bisa mereka berikan komentar tentang Suikoden. Bahkan mereka tidak mau memberikan konfirmasi bahwa mereka kini tengah mengerjakan hal apapun yang berhubungan dengan franchise Suikoden termasuk remake ataupun remastered. Sayang sekali…
Jangan lupa baca juga info-info menarik lainnya tentang PES 2020 atau artikel-artikel gak umum lainnya dari Galih K.A.