Dominasi dinasti Korea Selatan di kancah League of Legends akhirnya runtuh juga. Sudah lima tahun mereka menguasai game MOBA dengan pemain terbanyak didunia tersebut. Tetapi mereka malah jatuh dihadapan pendukungnya sendiri di Korea Selatan.
Tim yang berhasil meruntuhkan dominasi Korea Selatan tersebut adalah tim asal TiongkokInvictus Gaming. Dengan kemenangan di World Championship 2018 ini sekaligus menjadikannya tim Tiongkok pertama yang memenangi turnamen League of Legends terbesar tahunan tersebut. Mereka harus menunggu selama delapan tahun untuk merasakan gelar juara tersebut. Karena prestasi terbaik wakil dari Tiongkok sebelumnya adalah menjadi runner up pada tahun 2013 dan 2014 oleh Royal Club.
Sebetulnya wakil dari Tiongkok memiliki modal yang cukup bagus karena pada Mid Season Invitational 2018 dan Rift Rivals kemarin mereka berhasil mengalahkan wakil dari Korea Selatan. Akan tetapi menginjak bergulirnya World Championship 2018 ini wakil dari Eropa dan Amerika Serikat tampil sangat bagus dan mengancam perebutan juara.
Invictus Gaming sempat kesulitan di fase group stage dan berhasil lolos hanaya sebagai runner-up karena kalah dari Fnatic yang menjadi juara group c. Namun perlahan tapi pasti Invictus Gaming berhasil meunjukan kemampuan sebenarnya.
Pertama mereka mengalahkan KT Rolster diabak delapan besar dan membungkam G2 Esport di Semifinal. Pada partai Grand Final mereka kembali harus menghadapi Fnatic. Tidak mau jatuh untuk kedua kalinya, Invictus Gaming berhasil membalas dendam dan memenangkan pertandingan dengan skor 3-0 langsung.
Padahal sebelumnya Invictus Gaming bukanlah wakil Tiongkok yang dijagokan. Karena memang Royal Never Giveup lebih dijagokan juara dari pada mereka. Namun nasib Royal Never Giveup harus terhenti ditangan G2 Esport pada babak 8 besar.