Usaha Trump untuk menjadikan Amerika Serikat sebagai negara manufaktur sepertinya tidak punya pondasi kuat. Berharap dengan tarif impor tinggi ini bisa merangsang pertumbuhan manufaktur dalam negeri dan impian iPhone 100% buatan Amerika bisa terwujud. Nyatanya, ada banyak alasan mengapa hal itu sulit tercapai.
Analisis Ungkap iPhone 100% Buatan Amerika Hampir Mustahil Terwujud

Dari laporan Financial Times (via 9to5Mac) yang menyiasati bagaimana iPhone yang 100% dibuat di Amerika tidak akan terwujud. Dari analisis yang terungkap, alasan mengapa hal tersebut tidak mungkin terletak pada 2700 lebih parts individu iPhone modern. Ribuan komponen ini ternyata di-supply oleh lebih dari 700 situs produksi di Tiongkok.
Mengembalikan produksi ke Amerika juga bukan solusi yang tepat karena manufaktur yang mengerjakan seluruh komponen tersebut di Tiongkok puny pabrik yang dekat satu sama lain. Sehingga rantai pasok dan pengiriman komponen akan lebih efisien dibanding harus mencar diantara wilayah yang jauh satu sama lain.
Satu lagi alasan lainnya adalah rentang waktu yang diperlukan untuk membangun semua pabrik produksi komponen tentunya akan memakan waktu lebih dari 4 tahun alias masa kepemimpinan Trump yang sangat memaksakan ide tersebut.
Tidak Masuk Akal Bagi Pebisnis

Ide yang nasionalis ini tentunya tidak sesuai dengan realita yang terjadi di negeri Paman Sam. Apalagi kalau Trump yang hanya menjabat selama 4 tahun dan bisa saja Presiden berikutnya punya pandangan lain. Tidak konsisten ini yang membuat proses pindah produksi dari Tiongkok ke AS terhambat.
Karena mau bagaimana pun, bisnis tetaplah bisnis. Jika tidak ada konsistensi aturan setiap rezim, maka sulit bagi pebisnis untuk mengeluarkan modal besar untuk memindahkan pabrik komponen ke dalam negeri. Gimana menurut kamu?
Dapatkan informasi keren di Gamebrott terkait Tech atau artikel sejenis yang tidak kalah seru dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.