Microsoft Akui Xbox Kalah Console War Hadapi PlayStation dan Nintendo

Microsoft Akui Xbox Kalah

Microsoft Akui Xbox Kalah Console War – Console war atau perang konsol sudah menjadi perdebatan klasik para pecinta video game baik di Indonesia maupun mancanegara. Berbagai argumen kerap dilontarkan para gamers untuk membali konsol favorit mereka.

Sekarang, perang konsol hanya didominasi oleh 3 peserta saja, yaitu PlayStation, Nintendo, dan Xbox. Namun, Microsoft baru saja mengeluarkan pernyataan bahwa Xbox kalah dalam persaingan platform konsol melawan dua raksasa video game asal Jepang tersebut. Mengapa demikian?

Market Share Paling Kecil, Microsoft Akui Xbox Kalah Console War Hadapi PlayStation dan Nintendo

Microsoft Akui Xbox Kalah Console War Melawan Playstation dan Nintendo

Dikutip dari The Verge, Pernyataan tersebut disampaikan oleh pengacara Microsoft saat persidangan yang dilakukan Federal Trade Commission (FTC) Amerika Serikat atas tuduhan kegiatan monopoli Microsoft pada sektor video game dengan melakukan akuisisi terhadap Activision Blizzard.

Pengacara Microsoft membeberkan bahwa Microsoft mengakui kekalahan Xbox atas perang konsol melawan PlayStation dan Nintendo. Pasalnya, market share Xbox hanya sekitar 16% saja dan 21% pengguna aktif pada tahun 2021. Angka tersebut tentunya berbeda jauh dengan PlayStation milik Sony dan Switch besutan Nintendo.

Pengacara Microsoft juga memberikan data jumlah pengguna PlayStation di Amerika Serikat lebih banyak daripada pengguna Xbox. Hal ini ironis mengingat AS adalah tanah kelahiran Xbox itu sendiri. Data-data tersebut sengaja diberikan kepada pengadilan agar Microsoft bisa membela diri.

Oleh karena itu, Microsoft saat ini cukup gencar mengembangkan strategi bisnis mereka dengan membeli beberapa developer dan publisher game ternama. Hal ini bertujuan agar Xbox memiliki beragam game yang nantinya digunakan untuk bahan pemasaran Xbox dan bisa bersaing dengan dua rival Jepang mereka.

Game Pass Dibuat untuk Bersaing Dengan Nintendo dan PlayStation

Akibat peryataan ini, muncul pro dan kontra dari komunitas gamers. Beberapa ada yang berpendapat bahwa Microsoft tidak bisa membuat game eksklusif yang menggugah selera dan akhirnya memutuskan untuk membeli banyak publisher dan developer.

Sedangkan yang lainnya berpendapat bahwa langkah ini justru untuk memberikan persaingan yang lebih sengit pada perang konsol.

FTC Denda Microsoft Sebesar 20 Juta US Dollar Akibat Masalah Privasi

FTC Denda Microsoft Sebesar 20 Juta US Dollar

Selain menghadapi gugatan kegiatan monopoli. Microsoft disebut harus kena denda sebesar 20 Juta US Dollar oleh FTC karena dinilai telah mengambil data-data pengguna Xbox yang masih dibawah umur.

Informasi tersebut dikumpulkan secara ilegal tanpa persetujuan oleh masing – masing orang tua. Menurut pernyataan FTC, proses pendaftaran akun Xbox melanggar Online Privacy Protection Act anak – anak. Xbox juga dituduh telah menahan data pribadi anak dibawah umur secara ilegal.

Microsoft sendiri telah melakukan klarifikasi bahwa penahanan data tersebut terjadi karena sebuah glitch yang dikenal dengan sebutan “Data Retention Glitch”.

Bagaimana? Menurut kamu apakah Microsoft terlalu cepat menyerah dari perang konsol saat ini? Atau justru ini merupakan langkah agar terhindar dari hukuman dari pihak berwenang?


Baca pula informasi Gamebrott lainnya tentang Microsoft, Xbox beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Ananda Pratama. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

Exit mobile version