UPDATE: Review video bisa dilihat di bawah
Melakukan remaster sebuah video game, di atas kertas terbilang cukup mudah bagi para developer. Karena mereka hanya tinggal memperbaiki beberapa tampilan visual gamenya dengan aset beresolusi tinggi lengkap dengan penambahan efek visual lain menjadi lebih baik. Namun tak jarang, versi remaster dari sebuah game tidak dilakukan oleh developer orisinalnya. Salah satunya seperti yang terjadi dengan Ni no Kuni: Wrath of the White Witch: Remastered.
Game yang sempat dirilis tahun 2011 di Jepang dan 2013 di seluruh dunia untuk PlayStation 3 ini merupakan debut awal dari studio animasi Studio Ghibli untuk terjun dalam pengembangan video game. Mereka dibantu oleh Level-5 sebagai developer untuk membuat game JRPG Ni no Kuni: Wrath of the White Witch yang sangat kental dengan imajinasi anak-anak dan dongeng yang bisa dinikmati oleh semua umur. Kesuksesannya bawa developer asal Fukuoka tersebut untuk merilis sekuelnya tahun lalu yang berakhir cukup memuaskan. Kini, versi remastered akan mencoba untuk melengkapi pustaka console masa kini bersama seri keduanya.
Versi remasternya sendiri tidak ditangani langsung oleh Level-5, melainkan diserahkan kepada studio lain bernama QLoc. Studio asal Polandia ini sangat ahli dalam Quality Assurance untuk meremaster beberapa game besar dan mengecek kualitasnya. Beberapa game seperti Resident Evil 5 hingga Tales of Vesperia: Definitive Edition berhasil mereka tangani dengan sangat baik. Namun, mampukah tangan dingin mereka meracik Ni no Kuni: Wrath of the White Witch?
Daftar isi
Ditinggal Mati Ibunya, Anak Kecil Ini Berusaha Menghidupkannya Kembali
Gamenya sendiri secara garis besar menceritakan seorang anak kecil bernama Oliver yang ingin melihat mobil balap rancangan temannya, Philip di malam hari. Buatnya harus menyelinap, sembari menunggu ibunya tertidur. Sayang, saat mencoba mengendarai mobil Philip, Oliver mengalami kecelakaan dan hanyut ke sungai. Ibunya yang kala itu terbangun dari tidurnya mencari Oliver hingga keluar rumah. Mendapati anaknya yang hanyut di sungai, ia langsung menyeberang dan menyelamatkannya. Sayang, penyakit jantungnya kambuh. Sebabkannya harus meninggalkan Oliver untuk selamanya. Di tengah kesedihannya, Oliver bertemu dengan Mr.Drippy, seorang high lord fairy yang menceritakan konsep dunia paralel. Bahwasannya setiap orang miliki kembaran dengan jiwa yang sama di dua dunia. Membuat apapun yang terjadi oleh salah satu dari mereka akan memberikan efek kepada kembarannya tersebut.
Drippy mengatakan bahwa ibunya mirip dengan penyihir yang ada di dunianya bernama Alicia. Di mana penyihir tersebut kini terperangkap oleh kutukan penyihir jahat bernama Shadar atau the Dark Djinn. Diberitahu oleh Drippy bahwa jika menyelamatkan Alicia akan miliki kemungkinan bahwa ibunya bisa hidup kembali, Oliver-pun ingin membantunya. Mampukah si kecil Oliver menyelamatkan Alicia?
Seperti yang telah dibahas di first impression sebelumnya bahwa saya belum pernah memainkan versi PlayStation 3-nya. Jadi, kamu akan menemukan bahwa tulisan ini merupakan pengalaman pertama saya mencicipi gamenya dan akan saya bahas sedetail mungkin.
Resolusi Tinggi Buatnya Nyaman untuk Terus Dipandangi
Sebelum kita membahas tentang cerita dan fitur yang ada dalam gamenya. Mari kita intip bagaimana tampilan visual gamenya, mengingat inilah tujuan utama versi remaster dibuat. Di atas kertas, tampilan visualnya diterjemahkan dengan sangat baik oleh QLoc yang berhasil menampilkan versi resolusi tinggi dari tampilan visual dasar yang sudah sangat indah. Termasuk animasi khas Ghibli yang telah diajarkan oleh guru besar mereka, Hayao Miyazaki. Tunjukkan bahwa tanpa campur tangan beliau saat gamenya dibuat, timnya bisa mempertahankan ciri khas studio asal Koganei, Tokyo, Jepang tersebut.
Dungeon dan world mapnya juga berubah sedemikian rupa dengan visual yang amat memanjakan mata. Beberapa warna vibrant dengan karakter dan animasi cel-shadenya yang khas terlihat memesona. Support 60 fpsnya juga buatnya sedap dipandang jika saya bandingkan dengan video versi PlayStation 3-nya. Tampilan terasa tak menua, bahkan untuk game yang telah dirilis enam tahun silam. Meskipun dari segi animasi, ia bisa dibilang cukup ketinggalan zaman.
Turn-Based Action dengan Familiar yang Bantumu dalam Pertempuran
Tampilan visual tentu takkan lengkap dengan battlenya yang cukup simple dan mudah dimengerti. Ni no Kuni: Wrath of the White Witch adaptasi campuran sistem turn-based dengan action. Di mana kamu akan mampu memasukkan command, namun sembari berlari meninggalkan musuh demi menghindari serangannya. Setiap serangan dan command akan miliki pengaturan waktu tersendiri. Buatnya tak bisa diganggu gugat kecuali dicancel.
Di tengah permainan, yakni setelah kira-kira mengalahkan boss pertama, kamu akan diperkenalkan dengan familiar system. Sebuah sistem yang adaptasi model trainer dan partner layaknya Pokemon. Yang membuatnya berbeda, kamu juga bisa menyerang musuhmu sendiri tanpa bantuan familiarmu. Kamu bisa memilih salah satu dari tiga familiar untuk menyerang. Berikan sensasi unik dan menyenangkan dalam waktu yang bersamaan karena kamu bisa melihat betapa lucunya mereka dengan kemampuan uniknya masing-masing. Tiap familiar miliki staminanya masing-masing yang harus kamu perhatikan. Karena stamina adalah batas waktu mereka bisa terjun ke dalam battle. Jika habis, maka kamu mau tak mau harus menggantinya dengan familiar lain atau kamu sendiri yang turun tangan.
Dengan tiga karakter yakni Oliver, Esther, dan Swaine yang menjadi batasan dalam satu party, maka secara otomatis kamu bisa menggunakan 12 orang untuk mengeroyok musuhmu. Namun karena hanya satu orang/familiar saja yang bisa dikeluarkan, maka hal tersebut akan terasa sama saja. Hal ini mengingat karena familiar dan heromu akan memiliki status yang sama. Jadi, jika familiarmu diserang, maka HPmu juga akan menurun. Sementara jika familiarmu mengeluarkan sihir, maka MPmu akan digunakan.
Meskipun battlenya merupakan campuran antara turn-based dan action, namun kamu masih bisa mengasah kemampuan pengambilan keputusanmu saat melawan musuh, terutama boss. Hal ini tentunya diperkuat dengan menantangnya boss yang sangat sering mengeluarkan skill dengan delay yang cukup singkat. Buatmu harus dengan cepat dan tanggap memasukkan command. Terlebih, mereka akan melakukannya secara acak dan tak bisa diprediksi sama sekali.
Beberapa boss akan kamu temui di sepanjang cerita, namun ada pula boss yang bisa ditemui di sub-quest. Terdapat tiga tipe boss dalam gamenya: story, sub-quest, dan Nightmare. Berbeda dengan story dan subquest, Nightmare adalah boss yang muncul dalam keduanya. Ia merupakan perwujudan jahat dari orang-orang yang miliki stress menumpuk dan kehilangan hatinya.
Familiar, Gotta Catch ‘em All!
Kira-kira setelah melawan boss ketiga dalam storynya, kamu akan bisa menangkap familiar dengan harpa milik Esther. Caranya cukup simple. Kamu hanya perlu menyerang musuhmu hingga sekarat. Pada saat yang bersamaan, dalam kesekaratannya ia secara acak akan tunjukkan tanda hati yang mana jika kamu mengubah kendalimu ke Esther dan memilih untuk mengaktifkan icon hati, maka monster yang sekarat tersebut akan bergabung menjadi familiarmu.
Setiap Familiar memiliki skill uniknya masing-masing dengan tipe yang ditandai dengan icon bulan, matahari, hingga bintang. Tipe ini akan menentukan perubahannya selanjutnya. Ya, kamu tak salah baca, layaknya Pokemon, familiar bisa berubah ketika menjajaki level tertentu. Perubahan ini tak selalu muncul saat kamu memaksimalkan levelnya, namun terjadi secara acak. Mereka bisa berubah hingga dua kali, di mana setiap perubahannya akan mereset levelnya menjadi level 1 namun dengan kekuatan yang lebih kuat jika levelnya ditingkatkan. Sementara untuk mengubahnya kamu akan membutuhkan catalyst bernama “Stone” sesuai tipenya. Misalnya “Moon Stone” dan seterusnya. Sementara perubahan kedua akan membutuhkan “Jumbo Stone”.
Bantu Warga dengan Sihirmu
Jika saat battle kamu akan dibantu oleh familiar, maka di atas dunia Ni no Kuni kamu akan berjuang seorang diri. Sebagai penyihir, kamu akan bisa membantu warga ni no kuni yang tengah terancam oleh kekuatan jahat Shadar yang telah mengambil hati mereka. Sihir yang telah kamu dapatkan di sepanjang permainan akan membantu mereka dalam menyelesaikan permasalahan mereka. Hal ini diperkenalkan saat awal-awal permainan, di mana kamu bisa mengambil bagian hati seseorang yang ditandai di map dengan titik hijau untuk dibagikan ke orang yang membutuhkan. Tak jarang, kamu juga harus berpindah ke ichi no kuni untuk mencari kembaran seseorang yang membutuhkan untuk kamu bantu.
Selain membantu warga, versi awal dari guild yang disebut Swift Solution akan menjadi salah satu tempat mendapatkan bantuan untuk segala kebutuhanmu. Mulai dari uang, kemampuan pasif, hingga senjata maupun armor kuat. Tempat ini merupakan satu-satunya tempat untuk mengambil sub-quest dan bounty. Terdapat berbagai macam sub-quest, mulai dari membantu mencarikan item, hingga menumpas monster yang meresahkan. Setiap quest yang telah kamu selesaikan akan hadiahimu dengan stamp yang bisa ditukar dengan kemampuan pasif yang saya sebutkan sebelumnya. Membuat grinding level maupun item-mu akan semakin mudah. Kamu juga bisa meningkatkan keberuntunganmu dengan menyelesaikan beberapa pekerjaan yang ditawarkan Swift Solution.
Musik Pengantar Mimpi yang Indah
Membantu warga dalam mengelilingi dunia ni no kuni takkan lengkap tanpa kehadiran musiknya yang indah sekaligus unik. Tangan dingin Joe Hisaishi mampu realisasikannya dengan baik. Ciptakan dunia yang telah didesain dengan segala keindahan dan kekayaan warna uniknya terasa seperti dunia impian baru yang diimpikan oleh anak kecil seusia Oliver. Beberapa aransemen instrumen musik dari yang biasa hingga tak biasa dipadukan dalam satu kesatuan yang mampu ciptakan atmosfir seram, damai, dan indah dalam waktu yang bersamaan.
Tak jarang, saya menemukan beberapa musik yang bagus di awal namun terasa aneh di tengah-tengah. Sebuah hal yang sama seperti yang saya rasakan saat mereview seri keduanya. Jadikan Joe Hisaishi komposer yang miliki ciri khas artistik namun juga jenius dalam menciptakan dimensi yang berbeda dalam setiap karyanya.
Kisah Dongeng akan Buatmu Berlarut-Larut untuk Terus Mengikutinya
Musiknya yang sangat berani dan kreatif buat para penulis mengimbanginya dengan kisah yang mereka tulis. Jika dibandingkan dengan seri keduanya yang sarat akan unsur politik. Seri pertamanya justru benar-benar fokus pada kisah fantasy yang cukup dalam dan pas. Di sini penulis cerita sepertinya paham kapan mereka harus membentuk karakter sedalam mungkin, sampai akhirnya dapatkan momen yang pas bagi kita yang secara tak sadar terikat dengan kisah emosional yang penuh twist yang saya sendiri tak bisa menduganya.
Kolaborasi Level-5 dan Ghibli dengan animasi indahnya juga seolah semakin melengkapi bagaimana seharusnya kisah dongeng diceritakan untuk para pemainnya. Saya yakin bahwa Ghibli tak hanya turut andil dalam animasi 2D-nya, namun juga ceritanya. Memolesnya menjadi sebuah permata yang bisa dinikmati oleh semuanya.
Perjalananmu akan temukanmu bersama beberapa karakter dan membuka kisah dongeng berupa lembaran halaman buku yang akan terus kamu dapatkan untuk mengisi pustaka cerita akan dunianya. Menariknya, ia hadir dalam resolusi tinggi yang bisa kamu zoom dan baca langsung dari halamannya. Kamu juga akan bisa menemukan berbagai rintangan seperti puzzle yang jauh lebih menantang dan seru jika dibandingkan seri keduanya yang tak terasa sama sekali.
Beberapa kisah termasuk subquestnya juga miliki pesan moral yang sangat berguna bagi kehidupanmu. Ajarimu untuk tidak menyerah dalam menggapai mimpi dan tidak menggunakan segala cara untuk mencapainya. Atau berburuk sangka kepada siapapun yang berujung dengan ketidaknyamanan hidupmu dalam menyelesaikan masalah.
Di tengah cerita, saya sempat dikecoh oleh puzzle yang mengharuskan saya untuk membaca aksara Nazca yang setelah saya terjemahkan justru tak bisa dibaca sama sekali. Berharap bisa memecahkannya, saya coba meneruskan pembicaraannya dan ternyata justru dibantu oleh Drippy yang menerjemahkannya dengan sangat mudah. Buat saya terlihat bodoh setelah berhasil mempelajari semua hurufnya. Good job Level-5 & Ghibli!
Kuak Misteri Dunianya yang Luas
Tak hanya bisa menikmati ceritanya yang indah, dunianya yang sangat luas akan paksamu untuk mengeksplorasi setiap sudut world map, dungeon, dan kota. Kamu akan menemukan harta karun, hingga beberapa item yang diminta oleh para NPC untuk menyelesaikan subquestmu di Swift Solution. Eksplorasimu akan bertambah menyenangkan setelah kamu mendapatkan kapal laut dan kendaraan terbang.
Ya, sama seperti game JRPG pada umumnya yang miliki world map dan desain dunia yang luas, kamu bisa mengarungi lautan dan menjelajah angkasa dengan kendaraanmu. Mengarungi lautan akan dilakukan menggunakan kapal. Namun berbeda dengan game JRPG kebanyakan yang menggunakan pesawat untuk menjelajah angkasa, kamu akan bisa mengendarai naga yang sangat erat hubungannya dengan kisah utamamu pada nantinya.
Buat Senjatamu Sendiri
Pada dasarnya karaktermu takkan bisa diganti senjatanya jika tidak mengikuti cerita utama, namun kamu bisa membuat senjata untuk familiarmu sendiri melalui cauldron dengan bantuan jin saat pertengahan cerita. Membuat senjata akan membutuhkan resep yang hanya akan bisa didapatkan melalui beberapa quest yang tersedia.
Sementara, kamu juga bisa mencampurkan beberapa item secara acak meskipun tidak memiliki resep. Membuatmu harus membaca resep manual alkimia yang telah disediakan di bukumu sembari mencari bahan-bahannya.
Hanya Terasa Lebih Indah
Di balik semua hal positif yang telah saya sebutkan. Banyak hal yang seharusnya ada dari seri remastered Ni no Kuni: Wrath of the White Witch. Salah satunya adalah fitur tambahan seperti peningkatan kecepatan maupun XP multiplier. Hal ini sangat berhubungan dengan dunianya yang sangat luas namun bisa dibilang cukup kosong berkat jarak antara satu kota dan yang lainnya cukup jauh. Di sisi lain kecepatan Oliver dalam berlari bisa dibilang cukup lambat. Terlebih saat ia memasuki kota besar. Terasa lebih lambat dan jauh.
Memang, pada akhirnya kamu akan dibantu oleh Swift Solution, namun penambahan fitur kecil ini setidaknya bisa membuat gamenya lebih nyaman dinikmati, terlebih bagi saya yang suka grinding di awal permainan. Buat versi remastered hanya sebatas grafik HD yang indah dengan fitur achievement/trophy untuk bisa dimainkan di PC dan PlayStation 4 tanpa tambahan apapun.
Saya tidak mengkomplain bagaimana luasnya map yang cukup mengusik, karena semuanya akan jelas di pertengahan cerita. Sementara fitur lain juga telah diperbaiki di seri kedua. Jadi, hal ini cukup bisa ditoleransi untuk game yang telah dirilis delapan tahun silam.
Kesimpulan
Ni no Kuni: Wrath of the White Witch Remastered merupakan koleksi yang wajib dimiliki oleh fans Studio Ghibli dan Level-5. Kisahnya yang indah dibalut tampilan visual indah dengan resolusi yang mendukung hingga 4K ciptakan salah satu karya kolaborasi mereka berdua menjadi sebuah patokan yang wajib dimiliki game lain yang berencana untuk mengangkat tema fantasy untuk semua umur. Ceritanya yang khas dengan pembentukan karakter yang sangat detil tak hanya akan buatmu berlarut-larut dan penasaran dengan kisahnya. Namun juga ikut merasakan emosi yang dirasakan oleh karakternya. Hal ini dipadukan dengan musik karya Joe Hisaishi yang sangat epik. Sayangnya, perubahan visual yang dikerjakan oleh QLoc dengan sangat baik tersebut, tak diiringi oleh penambahan fitur kecil lain seperti speed atau XP multiplier. Buatnya hanya terasa sebagai versi upgrade visual saja.
Saya sangat merekomendasikan game ini bagi kamu yang menikmati game JRPG dari ceritanya. Karena terbukti, meskipun telah dirilis selama 8 tahun silam, ia masih miliki kisah yang lebih dalam dan kental dibanding seri keduanya. Terlebih bagi kamu yang memang sangat gemar dengan karya-karya Studio Ghibli yang lain atau kamu yang ingin menjadi Pokemon Master namun tak segera tersampaikan. Sementara bagi kamu yang tak ingin merasakan grinding super lama dan tak miliki banyak waktu bisa memiliki versi PC-nya. Karena dengan begitu, kamu bisa mempercepatnya sendiri.