PC mengalami penurunan jumlah pembelanjaan digital.
Terjun ke pasar baru dengan inovasi, rupanya tak membuat Epic Games Store disukai oleh para gamer PC lama. Selain karena storenya yang masih jauh dari kata sempurna, model bisnis eksklusivitas yang disandangnya membuat pasar PC kacau balau. Meskipun performanya di luar ekspektasi, namun pada kenyataannya hal tersebut berimbas pada para player yang mencoba untuk membelanjakan uangnya selama tahun 2019 kemarin.
Hal ini secara tak langsung dilaporkan oleh salah satu analis ahli penjualan game Mat Piscatella dari NPD Group yang mencatat adanya penurunan pembelanjaan konten PC gaming di setiap platform. Meskipun banyak sekali pemberitaan bahwa platform seperti Steam maupun Epic Games Store hadirkan kompetisi dan inovasi, namun laporan Piscatella kemungkinan justru akan membuat mereka pergi meninggalkannya.
https://twitter.com/MatPiscatella/status/1220420637761642500
Mengutip NPD dan Electronic Software Association / ESA, ditemukan bahwa terdapat peningkatan 2% keuntungan untuk PC game di tahun 2019. Sementara hal tersebut justru menurunkan penjualan konten digital PC jika dibandingkan dari tahun ke tahun.
Hal ini tentunya dipicu oleh drama banyak player dari eksklusivitas Epic Games Store. Salah satunya adalah kasus Shenmue III kemarin yang membuat banyak backernya kecewa karena tak janjikan rilis di Steam seperti promosinya saat gamenya belum rilis. Meskipun di satu sisi komunitas PC gaming banyak sekali disatukan oleh Steam, namun mereka tidak mempermasalahkan platform lain seperti GreenManGaming atau GOG Galaxy. Di satu sisi, GreenManGaming umumnya menjual key untuk versi Steam. Sementara GOG Galaxy hanya menjual game tanpa DRM sama sekali. Tidak ada satupun bisnis yang mirip seperti console layaknya eksklusivitas. Khususnya untuk game dari pihak ketiga.
https://www.youtube.com/watch?v=LdfyGz42OAc
Laporan NPD tersebut merupakan kecenderungan pertama bahwa kebijakan eksklusivitas tersebut tidak berfungsi. Mereka tak menggunakan dasar bisnis Steam yang sudah mapan untuk berkompetisi satu sama lain dan menggunakan kebijakan baru. Hal ini berdampak pada beberapa konsumen yang justru mundur dari pasar tersebut. Mereka memilih untuk membeli gamenya di console atau mengatur kembali keuangan gaming mereka. Piscatella setuju dan mencatat bahwa keputusan, pilihan, dan pengalaman konsumen tersebut berdampak negatif di tahun 2019. Khususnya untuk PC gaming.
Baca lebih lanjut tentang Epic Games Store, atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.
For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: akbar@gamebrott.com