Terlepas bahwa Epic Games Store perlahan sudah mulai membangun fondasi platform game digital yang semakin kuat dan solid, keberhasilan mereka dalam memikat sejumlah developer untuk tidak lagi berselera dalam memasarkan gamenya di Steam ternyata juga cukup menjadi suatu kontroversi tersendiri, khususnya bagi para gamer-gamer PC yang terlanjur nyaman dalam membeli game digital di platform-platform tertentu saja.
Setelah Ubisoft secara mengejutkan ogah untuk merilis game The Division 2 di Steam, hal yang sama pun akhirnya juga diikuti oleh Deep Silver melalui game FPS survival mereka yang berjudul Metro Exodus. Pihak Valve yang pastinya kecewa, justru terang-terangan menyatakan bila mereka dan para gamer Steam merasa diperlakukan tidak adil, mengingat Metro Exodus sudah lama menyediakan layanan pre order di platform tersebut sejak tahun 2018 kemarin.
Banyak yang memang cukup menyayangkan aksi perubahan arah yang tiba-tiba dilakukan oleh Deep Silver. Menariknya, hal ini pun sampai membuat THQ Nordic sebagai pihak tertinggi yang sudah mengakuisisi Deep Silver sekaligus seluruh franchise gamenya angkat bicara dan ingin meluruskan segala hal yang telah terjadi.
not want to categorically exclude the possibility of timed exclusives for any of our games in the future, but speaking in the here and now, we definitely want to have the players choose the platform of their liking and make our portfolio available to as many outlets as possible. pic.twitter.com/oOI52rLDAi
— THQNordic (@THQNordic) January 29, 2019
Lewat cuitan di akun Twitter resminya, keputusan untuk membuat Metro Exodus sebagai game PC yang eksklusif di Epic Games Store rupanya bukan berasal dari wewenang ataupun perintah langsung dari THQ Nordic. Adalah pihak Koch Media yang ternyata 100% bertanggung jawab untuk menyetir dan menentukan langkah apa yang harus diambil Deep Silver dalam memasarkan game-game kepunyaan mereka. Meski Koch Media sudah lama diakuisisi oleh THQ Nordic sejak bulan Febuari 2018 lalu, Koch seakan masih terlihat ingin memisahkan diri dari THQ Nordic dengan mengontrol penuh IP-IP game yang digenggamnya.
THQ Nordic tidak memberi banyak detil ataupun alasan atas hal yang telah dilakukan oleh Koch Media tersebut. Namun uniknya, mereka ternyata sama sekali tidak menampik bila di masa mendatang akan ada lagi game-game kepunyaan THQ yang bernasib sama seperti Metro Exodus. Karena saat ini, THQ ingin membiarkan para pemain mempunyai banyak pilihan dalam memilih platform game mana yang sesuai dengan preferensinya, dan sebisa mungkin memasarkan game mereka di platform-platform yang beragam.
Game Metro Exodus sendiri dijadwalkan siap rilis pada tanggal 15 Febuari nanti di platform PC (via Epic Games Store), PS4, dan Xbox One. Para pemain PC yang sudah terlanjur melakukan pre-order di platform Steam masih tetap bisa memainkan game ini di sana.
Baca juga informasi lain terkait Metro Exodus, beserta dengan cerita-cerita menarik seputar video game dari saya, Ido Limando.