11 tahun bukanlah waktu yang singkat, dalam 11 tahun, seorang anak bisa terlahir dan mengalami proses, mulai dari berjalan, berlari, membaca, belajar, hingga menamatkan masa SDnya. 11 tahun bisa digunakan seorang pejabat untuk menjabat selama 2 periode berturut-turut di belahan negara tertentu. 11 tahun juga bisa jadi waktu penantian panjang akan rilisnya sebuah sequel yang paling dinanti, sebuah sequel yang akhirnya menyandang huruf “V” atau angka “5” dibelakangnya.
Kami masih mengingat teriakan para fans yang bergemuruh ketika akhirnya Capcom Mengumumkan Devil May Cry V untuk pertama kali pada ajang E3 di tahun lalu. Teriakan bahagia dimana akhirnya, Capcom memberikan sebuah kepastian akan sebuah sequel yang telah lama dinantikan oleh para fans. Setelah menunggu 11 tahun lamanya sejak seri keempatnya dirilis, kini akhirnya Devil May Cry V telah berada dalam genggaman. Sebuah sequel manis yang digarap dengan sepenuh hati dari keringat dan perjuangan keras para talenta dibalik layar Capcom.
Beberapa tahun kebelakang sepak terjang Capcom terbukti sangat luar biasa, dan dengan keberhasilan Devil May Cry V ini membuat reputasi Capcom semakin berada diatas angin. Beragam perombakan & peningkatan yang mereka suguhkan dalam game ambisiusnya yang satu ini terbukti terasa matang dan mampu menghadirkan sebuah pengalaman game hack & slash di level yang lebih tinggi.
Bagi kalian yang telah sempat membaca first impression dari kami, tentu telah melihat sedikit gambaran akan apa yang sebenarnya Capcom tawarkan dalam Devil May Cry V ini. Dan sesuai janji kami sebelumnya, kini tiba bagi kami untuk memberikan pembahasan Devil May Cry V melalui review kali ini.
Daftar isi
Storyline
Melanjutkan keempat seri sebelumnya, kini Dante dan para crew Devil May Cry lainnya akan dihadapkan dengan sebuah ancaman baru yang tak pernah diduga sebelumnya. Suatu ketika seorang pemuda misterius berjuluk “V” menawarkan sebuah tawaran pekerjaan yang tak dapat ditolak Dante, yaitu menghabisi sosok iblis kuat yang masih memiliki ikatan darah dengannya – Urizen.
Dilain sisi, Nero yang tengah menjalani hidup tenangnya dengan sang kekasih – Kyrie, terancam ketika seorang pria misterius datang untuk mengambil Yamato yang berada dalam (tangan) Devil Bringer Nero. Tak terima dengan apa yang dialaminya, Nero coba menuntut balas pada pria yang merenggut tangannya tersebut. Namun tanpa disangka, ditengah perjalanan ia malah menemukan para crew Devil May Cry yang telah tergeletak tak berdaya melawan Urizen, termasuk Dante diantaranya.
Melihat Dante yang telah tergeletak tersebut, akhirnya Nero memutuskan untuk melawan Urizen, namun sayang kekuatannya masih tak mampu mengimbangi sang raja iblis tersebut. Terpojok, ia akhirnya bertemu dengan V yang juga menjelaskan bahwa Urizen adalah sosok iblis yang memotong Devil Bringernya.
Melihat V & Nero yang tengah terpojok, Dante bangkit dan memaksa mereka berdua kabur, sementara Dante berusaha menahan Urizen sebisa dan selama mungkin sembari mengumpulkan kekuatan baru. Perjuangan “paman” Dante dan keponakannya – Nero kali ini tak hanya dihadapkan pada polemik keselamatan dunia semata, namun juga intrik didalam keluarga mereka.
Lantas, mampukah Nero & V memperoleh kekuatan yang diperlukan untuk mengalahkan Urizen? akan seperti apa nasib Dante di seri kali ini? Lalu, siapakah sebenarnya sosok misterius “V”? dan siapa sebenarnya sosok Urizen yang dikatakan memiliki keterkaitan dengan Dante & Nero? Dan apakah berbagai rumor yang sempat beredar sebelumnya akan jadi kenyataan? kesemua pertanyaan tersebut akan terjawab dengan memainkan Devil May Cry V ini!
Additional
Bagi kalian yang sebelumnya tak pernah memainkan & mengikuti cerita Devil May Cry dan ingin langsung terjun menuju seri kelimanya ini, tentunya merupakan sebuah langkah yang kurang tepat. Tentunya akan sulit untuk mencicipi keempat seri Devil May Cry sebelumnya, mengingat kesemuanya dirilis untuk berbagai platform yang berbeda-beda. Dan lagi manga & animenya juga memiliki benang merah yang memuat kilas balik yang juga patut untuk disimak.
Kami juga jelas tak cukup gila untuk memaksa kalian agar memainkan keempat seri sebelumnya demi mengejar cerita utama Devil May Cry V. Bagi kalian yang tetap ingin masuk dalam lingkaran antusiasme secepat mungkin tanpa mencicipi seri-seri terdahulu, kami memiliki sebuah opsi rasional, yaitu dengan menonton recap. Jelas takkan dapatkan experience terbaik, namun opsi yang satu ini akan cukup membantu kalian mengejar & memahami kisah Devil May Cry sejauh ini.
DMC X DmC
Percaya atau tidak, pengakuan Hideaki Itsuno tentang DmC Devil may Cry racikan Ninja Theory sebagai judul favoritnya ternyata bukan sekedar omong kosong belaka. Itsuno bahkan sempat mengaku ingin membuat DmC Devil may Cry 2 sebelum Devil May Cry V memasuki masa produksi. Sebagai gantinya, tampaknya ia ingin menyematkan beragam elemen dari judul reboot tersebut kedalam seri kelima kali ini. Meskipun judul reboot racikan Ninja Theory tersebut dibenci sebagian besar fans, namun inspirasi Itsuno terhadap seri reboot tersebut terbukti berhasil saat diimplementasikan dalam Devil May Cry V ini.
Kini desain para karakter yang diusung tak lagi terlihat terlalu kompleks dan lebih cenderung ke gaya western, Dante dengan style jaket & baju polo simplenya, sementara Nero kini juga terlihat lebih relevan dengan model rambut pendeknya. Bahkan sebagian fans menilai bahwa Nero didesain menyerupai Dante dalam DmC Devil may Cry, banyak yang keberatan, namun bagi kami justru terlihat lebih cocok.
Selain itu, kini dialog yang dihadirkan tak lagi terasa kaku dan terbatas, dan untuk pertama kalinya kini kalian dapat melihat sosok Nero & Dante yang mengumpat dan memaki. Tak hanya berhenti sampai disitu saja gameplay yang dihadirkan kini terasa lebih brutal dan penuh darah, yang nantinya akan kami jelaskan lebih detail melalui point selanjutnya gameplay.
Beragam elemen yang hadir tersebut kami rasa hadir melalui keputusan Itsuno dalam menggabungkan “seri favoritnya” tersebut dengan seri original yang lahir ditangan Capcom. Hasilnya? justru terasa lebih menyegarkan, kalian akan merasakan sebuah formula baru, namun tetap tak kehilangan esensi Devil May Cry racikan Capcom yang selama ini kita kenal.
Gameplay
SSS (Sangat Segar Sekali!)
Sebagai sebuah game hack & slash, tentu gameplay menjadi salah satu elemen paling krusial dalam Devil May Cry V. Dalam aspek tersebut, kami tak segan untuk mengacungkan 2 jempol kepada Capcom, mereka terbukti mampu menghadirkan elemen hack & slash yang terasa sangat solid.
Secara garis besar, Devil May Cry V memang masih terasa seperti keempat seri sebelumnya, dimana kalian dihadapkan pada beragam stage linear untuk diselesaikan. Mekanisme elemen hack & slash khas seri-seri sebelumnya juga tetap dipertahankan dan tak kehilangan esensinya. Kalian masih akan dihadapkan dengan irama pertarungan cepat dengan rank yang terus bermunculan tergantung seberapa ahli kalian merangkai untaian combo yang ada.
Namun tentunya aspek krusial tersebut kini mengalami beragam perombakan & peningkatan yang cukup signifikan. Kali ini , Capcom benar-benar berhasil menghadirkan sensasi hack & slash yang terasa lebih brutal, elegan, fresh, & kompleks, namun tetap terasa familiar dengan seri-seri terdahulu. Kini tiap tebasan pertarungan terasa lebih brutal & memuaskan, tiap akhir pertarungan selalu dibarengi dengan efek slow motion brutal yang tentunya sedikit mengingatkan kita akan Devil may Cry racikan Ninja Theory.
Kini kalian akan dapat mengakses 3 playable character di tiap stage tertentu, yaitu Nero, V, & Dante, tiap karakter ini memiliki gaya bertarungnya masing-masing dan harus dikuasai dengan cara yang berbeda-beda. Bagi kalian yang sempat memainkan keempat seri sebelumnya, tentu tak akan terlalu dipusingkan dengan dengan gaya pertarungan Dante.
Variasi gaya bertarungnya, trickster, royalguard, gunslinger, & swordmaster kembali lagi kedalam seri ini, bagi kalian yang tak familiar, keempat gaya tersebut memungkinkan Dante untuk bertarung secara fleksible. Trickster untuk gaya bertarung dengan kelincahan, royalguard untuk gaya bertarung defensif, gunslinger untuk pertarungan jarah jauh, & swordmaster untuk pertarungan jarak dekat.
Keempat gaya bertarung tersebut miliki kelebihan & kekurangannya masing-masing dan dapat diganti secara instan di tengah pertarungan. Kali ini Dante juga masih dibekali dengan beragam senjata unik baru yang bisa diubah disepanjang pertarungan. Sayangnya karena faktor keterbatasan tombol, pergantian senjata yang ada terasa tak efisien dan hanya bisa diganti menuju satu arah saja.
Dante juga masih dibekali dengan kekuatan Devil Triggernya yang dapat diakses melalui bar khusus berwarna ungu. Tentunya aktivasi Devil Trigger tersebut tak hanya meningkatkan damage, namun juga memacu Dante untuk melancarakan beragam combo yang lebih brutal lagi. Masih kurang? kini ia memiliki mode perubahan pamungkasnya – Sin Devil Trigger – mode terkuat Devil Trigger yang dapat diakses melalui sebuah bar berwarna merah.
Sementara Nero, ia masih memiliki gameplay yang terasa cukup familiar seperti seri sebelumnya, namun karena hadirnya senjata barunya – Devil Breaker, kini ia memiliki gaya pertarungan yang terasa lebih kompleks. Lengan bionic berjuluk Devil Breaker tersebut mampu menunjang aksi Nero dalam memperkaya tiap combo yang ia lancarkan. Tak hanya hadir dengan 1 variasi semata, Devil Breaker memiliki 7 variasi yang kesemuanya memiliki mekanisme ability yang berbeda-beda.
Bila ditanya manakah yang paling kami favoritkan dari ketujuh Devil Breaker tersebut, pilihan kami akan jatuh pada Punch Line – Sebuah Devil Breaker bak misil yang mampu mengejar dan menghantam target dengan presisi. Selain itu Devil Breaker yang satu ini bisa dikendarai bak sebuah hoverboard yang dapat menghantam musuh dengan penuh gaya.
Namun sayangnya, fitur Devil Breaker ini terasa kurang bebas dan tak bisa diganti ditengah jalannya pertarungan. Kalian harus menunggu Devil Breaker yang kalian equip untuk hancur terlebih dahulu (atau kalian hancurkan dengan paksa) sebelum kalian dapat mengakses Devil Breaker lainnya.
Hadirnya karakter baru – V juga membuat mekanisme gameplay terasa jauh lebih unik, V akan mendorong kalian pada gaya pertarungan yang tak pernah ada di seri-seri sebelumnya. Tak seperti Dante maupun Nero yang memiliki gaya bertarung langsung, gaya pertarungan V terasa lebih taktis namun sederhana.
Tak bertarung secara langsung, V akan bertarung melalui ketiga perantaranya, Griffon – seekor burung berkekuatan listrik & Shadow – seekor panther berkekuatan bayangan. Gaya pertarungan V terasa sederhana, kalian hanya perlu menghindar sembari menekan 3 tombol untuk menyerang. Kalian juga dapat mengaktifkan Devil Trigger untuk memanggil Nightmare – sosok monster raksasa, pertarungan bersama Nightmare dapat berjalan secara auto maupun dikendalikan dengan cara menaikinya.
Mekanisme gameplay V yang terasa taktis namun sederhana tersebut memungkinkan kalian dapat memperoleh rank style tertinggi tanpa usaha yang berarti. Walaupun terasa mudah, namun kehadiran V ini mampu menyuguhkan mekanisme pertarungan unik yang belum pernah ada pada seri-seri terdahulu.
Fitur konvensional upgrade kini juga kembali lagi di seri ini, untuk mengakses beragam ability kalian perlu menebusnya dengan jumlah orbs tertentu. Ditengah jalannya misi, kalian juga dapat melakukan upgrade pada spot tertentu, namun uniknya, kini sebelum mengakses fitur upgrade tersebut, terkadang kalian akan dihadapkan dengan beragam cutsene unik, dimana Nico dengan mobilnya meluncur dengan liar menuju stage utama. Walaupun tak sedang ingin melakukan upgrade, terkadang kami iseng memanggil Nico hanya karena penasaran melihat cuplikan Nico memasuki stage.
Mengikuti tren perkembangan game di jaman sekarang, kini akhirnya Capcom menyematkan sebuah fitur photo mode untuk mengabadikan tiap aksi stylish yang kalian lakukan. Memang tak memberikan filter maupun efek khusus untuk memberikan hasil jepretan agar terlihat lebih manis, namun tentunya fitur ini lebih dari cukup untuk mengabadikan tiap aksi yang menurut kalian terlihat “badass” hingga kocak.
Ada sebuah hal baru yang tak pernah ada di seri sebelumnya dan patut untuk jadi sebuah sorotan, yaitu mengenai hadirnya fitur coop. Kini kalian berkesempatan menyelesaikan stage bersama pemain lain secara real time, sayangnya, tak semua stage menyediakan sistem coop ini, hanya ada beberapa saja diantaranya.
Terlebih disayangkannya lagi, sistem coop ini berjalan secara acak, dimana kalian akan bermain dengan pemain lain secara acak dan tentunya tak kita kenal. Tentu fitur baru ini sebenarnya akan terasa sangat apik bila digarap dengan “seutuhnya”, dimana kita dapat bermain bersama dengan teman yang kita kenal dengan stage yang dapat kita tentukan secara bebas.
Kualitas Visual Memukau!
Engine baru dengan dukungan kemampuan platform current gen yang masih bisa dikatakan mempuni, tentu akan menghasilkan kualitas visual yang memukau. Dibalut dengan engine sama yang dipakai dalam Resident Evil 2 Remake – RE Engine, kualitas visual yang disuguhkan terlihat sangat apik. Tiap aspek visual disuguhkan dengan sangat manis, texture, shadow, lighting, fog, reflection kesemuanya terlihat apik dan mampu menghadirkan sebuah seri Devil May Cry yang paling indah.
Sementara pada aspek gameplay, tiap efek seperti ledakan, partikel proyektil, darah, hingga efek lingkungan yang hancur terlihat memanjakan mata dan mampu menyuguhkan sebuah atmosfir yang seharusnya. Tak hanya itu, kini teknologi motion capture yang tersemat juga kian membuat detail & gerakan para karakter terlihat jauh lebih realistis. Tiap karakter yang hadir mampu menampilkan ekspresi & mimik wajah yang terlihat sangat detail, membuat tiap cutscene yang hadir kini terasa lebih hidup.
Soundtrack yang Masih Khas!
Apalah arti Devil May Cry tanpa balutan soundtrack yang mempuni? salah satu alasan kami jatuh hati pada franchise ini adalah karena hadirnya soundtrack ciamik di tiap serinya. Soundtrack merupakan salah satu elemen paling krusial dalam sebuah game, sebuah elemen yang mampu memperdalam atmosfir pemainan.
https://www.youtube.com/watch?v=YV5IheNfK54
Bagi kalian yang mengharapkan beragam soundtrack dinamis khas seri sebelumnya, kini kalian bisa bernafas lega. Pasalnya Capcom berhasil menyuguhkan beragam soundtrack ciamik yang siap memperkuat tiap adegan & atmosfir permainan yang ada.
https://www.youtube.com/watch?v=IyeTroY6uUY
Tiap pertarungan yang hadir akan selalu dibalut dengan soundtrack dinamis yang siap mendorong adrenalin kalian agar terus melayangkan combo pada tiap musuh yang menghadang. Tak hanya itu, beberapa adegan juga turut dibalut dengan soundtrack yang mampu membangkitkan rasa emosional kalian.
but, don’t forget this…….
Conclusion
Devil May Cry V merupakan sebuah jawaban akan penantian panjang para fans, 11 tahun menunggu, akhirnya seri kelima ini telah berada dalam genggaman dan mampu penuhi beragam ekspetasi. Kerja keras para talenta bertangan dingin Capcom dibalik game ambisiusnya yang satu ini terbayar dengan sangat manis. Peningkatan & perombakan yang mereka lakukan mampu mendorong franchise Devil May Cry kembali menuju puncaknya.
Kami juga cukup yakin bahwa eksistensi Devil May Cry V kian mendorong genre hack & slash berada di level yang jauh lebih tinggi lagi. Namun walaupun demikian, kami tetap tak mampu mengatakan bahwa Devil May Cry V merupakan sebuah game yang seutuhnya sempurna. Ada beberapa kekurangan yang tak bisa diabaikan begitu saja, beberapa mekanisme gameplaynya masih memiliki kekurangan didalamnya, fitur coop yang dihadirkan juga terasa sangat tanggung.
Dari segi cerita, memang mampu menjawab rasa penasaran para fans akan beragam rumor yang telah beredar selama ini. Namun cukup disayangkan bahwa, masih ada banyak lubang & hal yang tak dijelaskan dan membuat banyak pertanyaan baru disana sini. Disamping itu semua, Devil May Cry V tetaplah sebuah game hack & slash revolusioner yang harus kalian mainkan sendiri. Terlebih lagi bila kalian merupakan fans lawas Devil May Cry, kalian akan merasakan sebuah seri Devil May Cry yang berbeda, namun tetap terasa familiar.