Server Asia banyak masalah.
Setelah sebelumnya sempat dibanjiri review negatif di Steam oleh gamer China berkat servernya yang amburadul, kini pihak developer PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) jelaskan alasan dibalik masalah yang dialami oleh servernya di Asia.
Melalui postingan di website resminya, pihak developer meminta maaf atas masalah yang terjadi dan menjelaskan alasannya. Mereka menjelaskan bahwa alasan utamanya adalah kecepatan development yang tidak sebanding dengan pertambahan player yang meroket memenuhi servernya. Sejak akhir bulan Juni lalu, player baru PUBG terus bertambah. Hal ini menyebabkan mereka harus membuat arsitektur server baru. Namun, saat arsitektur server baru belum sempat diselesaikan, pertambahan player baru semakin cepat. Pertambahan player yang tak sebanding tersebut mengakibatkan masalah koneksi dan servernya.
Masalah pertambahan user yang begitu cepat tersebut juga terjadi di China dan beberapa server Asia lain. Beberapa player baru di regional Asia memiliki pertumbuhan yang sangat cepat, sayangnya cloud service yang dimiliki pihak developer tidak bisa menambah server fisiknya lagi. Untuk menanggulanginya, pihak developer menambah server di cloud service lain tanpa sempat mengetesnya. Hal ini mengakibatkan banyak server yang kelebihan muatan dan berakhir crash terus menerus. Saat ini pihak developer sedang mencaritahu apa masalahnya dan mempersiapkan penanggulangannya untuk masa depan PUBG.