Dari seluruh genre game yang ada, first person shooter atau yang lebih sering kita kenal sebagai FPS mungkin menjadi genre paling difavoritkan gamer saat ini. Menembaki kumpulan musuh dengan perspektif dimana kamu melihat apa yang tokoh utama lihat memang asik serta immersive, wajar saja jika genre ini banyak difavoritkan banyak gamer.
Dengan terus berjalannya zaman, genre ini semakin lama semakin lebih mengutamakan aspek multiplayer. Tak semua orang punya waktu untuk bermain online dan juga tak semua orang menyukai game online. Gamer terkadang hanya ingin bermain santai, sendiri tanpa suara mic yang penuh komentar salty pemain lain, dan merasakan cerita yang ditawarkan lewat campaign single-player. Tapi dengan trend multiplayer sekarang, kebanyakan campaign single-player sekarang hanya berkesan seperti checklist yang harus dilakukan developer, membuat kualitas dari campaign single-player semakin lama semakin menurun dan tak meninggalkan kesan apapun setelah diselesaikan dalam waktu 4-5 jam.
Apakah masih ada campaign single-player FPS yang bagus? Tentu saja, dan inilah yang akan saya bahas disini. Berikut adalah 20 campaign FPS terbaik dalam 10 tahun terakhir (2007-2017).
20. Shadow Warrior (2013)
Shadow Warrior adalah reboot dari Shadow Warrior 3D yang dirilis pada 1997. Game ini mungkin terlihat sekilas seperti Duke Nukem dengan ninja, dan kamu benar. Wang lemparkan lelucon one-liner tiap menit dan melebihi Duke Nukem, aksinya tak pernah serius meskipun dia pernah lakukan hal bijak setidaknya satu-dua kali.
Game ini jadi salah satu dimana melee weapon tidak payah dan kaku untuk digunakan. Meskipun kamu akan lebih sering gunakan senjata api untuk kalahkan puluhan musuh yang ada, senjata melee di game ini menjadi alternatif yang menyenangkan apabila kehabisan peluru ataupun untuk mengatasi musuh-musuh yang sulit diurus dengan kekeran senjata api.
Shadow Warrior adalah reboot FPS yang bombastis, penuh aksi dan penuh lelucon garing, dan dari tiga hal tersebut sudah cukup untuk menutupi cerita yang corny dan tak serius, membuat game ini game FPS yang must-play untukmu.
19. Killzone 2 (2009)
Killzone merupakan game FPS eksklusif PS3 yang dibuat oleh studio yang kini terkenal akan Horizon Zero Dawn – Guirrella Games. Untuk game yang keluar di tahun 2009, kualitas visual dari game ini masih terlihat fantastis dan layak untuk dibawa ke console generasi sekarang, ini merupakan aspek yang Guirrella Games selalu sukses eksekusi. Untuk aspek lainnya, mulai dari gameplay, desain level dan bahkan cerita, semuanya dibawakan dengan baik. Dari seluruh Killzone yang pernah dirilis, seri kedua ini yang terbaik dalam satu dekade terakhir.
18. Call of Juarez: Gunslinger (2013)
Ketika bicara soal game berlatar western, orang pasti terpikirnya game open-world dari Rockstar – Red Dead Redemption. Tetapi ada satu game bagus lainnya yang miliki latar yang sama yaitu Call of Juarez: Gunslinger. Game ini hanya berdurasi sekitar 4-5 jam, dan yup, kamu akan berharap lebih setelah selesaikan game ini.
Game ini tawarkan arcade-style gunplay dan desain level western yang menarik. Sayangnya cerita dari game ini mungkin terlalu mudah ditebak serta boss battle-nya terlalu membosankan. Tapi untuk harga yang murah karena tidak diproduksi sebagai game AAA, game ini bisa dikatakan worth every penny.
17. Resistance 3 (2011)
Saya seharusnya menaruh Resistance pertama disini, namun karena game pertama dirilis tahun 2006, maka kami taruh seri terakhir didalam list ini. Resistance 3 berikan banyak perkembangan dari seri sebelumnya serta atmosfir yang luar biasa. Yang harus diacungi jempol dari game ini adalah desain senjata yang merupakan hal yang Imsoniac memang pandai lakukan pada franchise mereka lainnya – Ratchet and Clank.
Game ini meminjam beberapa elemen dari Half Life 2, dengan salah satu sesi di game terasa seperti level “We don’t go to Ravenholm” yang penuh atmosfir, menegangkan dan membuatmu terasa tidak aman di tiap sudut. Sayangnya kelemahan terbesar dari game ini adalah cerita yang ditawarkan campaign ini terkesan seperti tipikal B-movie genre scifi. Tapi untuk keseluruhan campaign, Resistance 3 adalah penutup yang bagus dari franchise shooter yang amat underrated dalam satu dekade ini.
16. Far Cry 4 (2014)
Secara garis besar, orang melihat Far Cry 4 hanya sebagai “copy-paste” dari game ketiga. Namun pada kenyataannya seri keempat ini jauh lebih baik dari apa yang Ubisoft berhasil capai di Far Cry 3. Tak hanya menambahkan lebih banyak hewan untuk diburu serta kendaraan baru, Ubisoft berhasil perbaiki semua masalah yang ada di game sebelumnya.
Dimulai dari latar tempat, Kyrat jauh lebih atmosferik, lebih detil, lebih indah untuk dipandang, dan tidak monoton dalam segi desain. Karakter dan juga cerita juga lebih menarik dari sebelumnya. Tokoh utama bukanlah sekedar “remaja putih generik” semata, karakter lain bukan sekedar “remaja labil dan menjengkelkan” semata, dan musuh utama bukanlah sekedar “psikopat gila” semata. Karakter Far Cry 4 lebih dalam dan lebih punya “karakter” dalam waktu durasi game yang sama.
Cerita dari Far Cry 4 tak sekedar “mencoba pulang ke rumah”, cerita pada Far Cry 4 lebih dari sekedar orang baik vs orang jahat dan secara perlahan game akan membuat pemain berpikir “siapa sebenarnya yang jahat disini?”. Dan dari ketiga aspek ini, Inilah alasan Far Cry 4 yang masuk kedalam list.
Page 1 | Page 2 | Page 3 | Page 4
15. Crysis (2007)
Ketika bicara soal Crysis, pasti aspek pertama yang akan dibicarakan adalah soal grafis yang dimiliki game. Dan untuk game yang dirilis pada tahun 2007, game ini masih terlihat bagus hingga sekarang meski tanpa bantuan mod sama sekali. Apa yang Crytek lakukan pada visual dari game ini benar-benar sebuah pencapain khusus.
Namun game bukanlah soal grafis semata, apa yang membuat game ini masuk kedalam list, apakah ceritanya begitu bagus? Tidak, cerita yang ditawarkan Crytek pada game ini terlalu klise dan terasa seperti tipikal game shooter militer. Tetapi yang membuat game ini benar-benar bersinar adalah gameplay-nya. Kamu bebas untuk selesaikan misi dengan berbagai cara di level yang didesain free-roam, kamu tak selalu dipaksa dengan apa yang diperintahkan game. Kamu bisa selesaikan misi dengan caramu sendiri mau itu dengan cara diam-diam atau kaboom.
Crysis 2 dan 3 lupakan level free-roam ini dengan level yang linear. Dan tak hanya itu, kedua game lebih seperti tech demo untuk perlihatkan kemampuan visual dari Cry Engine ketimbang game FPS yang mencoba untuk memberikan gameplay menyenangkan dan desain level yang menarik.
14. Call of Duty 4: Modern Warfare (2007, 2016 remastered)
Modern Warfare menjadi game yang merevolusi genre FPS tetapi di waktu yang sama memberikan trend kanker kepada single-player campaign sekarang. Campaign Modern Warfare memang linear, scripted dan hanya berdurasi 5-6 jam. Tapi pemain terus diisi dengan keseruan dan perkembangan konflik yang terus bertambah ketegangannya.
Karakter di campaign kebanyakan dikembangkan lewat eksposisi dan dialog singkat mereka sepanjang misi, namun meskipun begitu kamu pada akhirnya akan kenal dan peduli satu per satu karakter utama yang ada di game. Desain level-nya mungkin linear dan scripted, tetapi eksekusinya yang pintar dan unik untuk masanya membuat game ini penuh momen tak terlupakan.
Banyak game Call of Duty yang mencoba hal serupa, tapi kebanyakan gagal karena mereka hanya mengulang trik yang sama yang digunakan oleh Modern Warfare. Meskipun dengan komplain-komplain yang saya jelaskan diatas, momen tak terlupakan yang terus lengket di memori ini membuat Modern Warfare pantas dimasukan kedalam list campaign FPS terbaik.
13. Call of Duty: Black Ops (2010)
Saya sempat mengutip banyak game Call of Duty yang gagal dalam mereplika apa yang membuat campaign Modern Warfare sukses, Black Ops tak termasuk kedalam kategori tersebut. Black Ops mungkin tak tawarkan apapun yang baru kedalam formula campaign linear Call of Duty tetapi sama seperti Modern Warfare, ekskusi dari Treyarch amat sempurna.
Game dipenuhi momen-momen menengangkan yang terus nempel di otak gamer, dan juga dari seluruh campaign Call of Duty, Black Ops mungkin tawarkan cerita yang terbaik. Dengar alur cerita yang maju mundur, misteri yang ada pada Black Ops perlahan dipertemukan di satu titik. Plot twist yang dibongkarkan pada akhir game akan membuat pemainnya terkejut. Meskipun seluruh seri Black Ops punya plot twist sendiri di akhir cerita mereka, Black Ops pertama yang paling sukses dalam kejutkan gamer karena betapa baiknya pengembangan karakter utama sepanjang cerita sebelum dilemparkan plot twist ke hadapan pemain.
12. Borderlands 2 (2012)
Borderlands 2 perbaik semua masalah yang ada di game sebelumnya dan tawarkan cerita yang menarik dengan bumbu-bumbu komedi yang menghiasi berjalannya cerita tersebut. Karakter yang ada di game mau itu yang lama ataupun yang baru semuanya menarik dan punya karakteristik unik masing-masing khususnya untuk Handsome Jack yang merupakan salah satu karakter jahat terbaik di sejarah gaming.
Untuk urusan gameplay, game ini cocok untuk para gamer penggila senjata dan menyelasaikan kumpulan side-quest yang juga untuk senjata. Aspek RPG pada game mungkin tak begitu detil, tapi menawarkan replaybility kepada pemain yang ingin tahu rasanya bermain dengan karakter lain ataupun dengan build lain.
11. S.T.A.L.K.E.R Shadows of Chernobyl (2007)
Game ini mungkin penuh bug, glitch, sukses dalam membuat saya emosi karena terus-terusan mati dalam satu hit, dan juga tingkat produksinya terlihat “murahan”. Akan tetapi, dibalik semua komplain tersebut, game ini menjadi salah satu game paling memuaskan untuk dimainkan. Game ini bagaikan diurut saat keseleo, rasanya mungkin sakit diawal, tapi semakin lama semakin enak dan kamu harap enaknya tak pernah berakhir.
Aspek cerita mungkin bukan aspek terkuat dari game ini, tapi gameplay, atmosfir, dan momen-momen aneh yang tak scripted yang ditawarkan game ini sudah cukup untuk membuat saya menaruh game ini kedalam list dan pada peringkat yang cukup tinggi. Saya tak mampu merekomendasikan game ini kepada semua gamer, tapi bagi kamu yang mencari game post-apocalyptic yang unik, sulit dan berani mencoba sesuatu yang baru, game ini akan jadi game favorit barumu.
Page 1 | Page 2 | Page 3 | Page 4
10. Bulletstorm (2011)
Terkadang yang kamu perlukan untuk membuat campaign FPS yang bagus hanyalah gunplay yang memuaskan. Bulletstorm sukses akan hal tersebut. Game mungkin tak miliki cerita yang begitu mindblowing, tetapi aspek gunplay dari game ini begitu memuaskan dan membuatmu tak peduli lagi soal cerita.
Kamu dipaksa untuk terus kreatif dalam membunuh musuhmu karena poin hasil kreasimu yang akan digunakkan nantinya untuk ammo serta upgrade. Kamu tak bisa gunakkan trik yang sama terus-terusan karena skornya akan turun, maka kamu harus mencari trik gila yang baru dan memamfaatkan apapun yang ada di level untuk lakukan kreasi penuh darahmu.
9. Deus Ex: Human Revolution (2011)
Sedikit bingung untuk memasukan game ini kedalam list. Secara garis besar ini game FPS, tapi kebanyakan waktumu akan dihabiskan pada perspektif third-person karena sistem cover yang disuntikkan oleh developer ke game. Tetapi melihat game awalnya ada FPS dan kamu masih harus habiskan banyak aktivitas di game lewat first-person, saya kategorikan game ini sebagai FPS.
Pada Deus Ex: Human Revolution, tak semua masalah bisa diselesaikan via pew-pew dan kaboom, beberapa keputusanmu terkadang dapat menjauhkan konflik menjadi lebih panjang lebar. Seluruh skill yang di skill tree game ini sifatnya penting, kamu harus memilih skill dengan benar dan sesuai dengan cara bermainmu.
Untuk urusan cerita, Deus Ex Human Revolution mungkin tak sebagus game pertamanya, tetapi developer tak mau membawa game lama tersebut sebagai patokan mereka. Mereka ciptakan cerita, dunia dan tema menarik sendiri untuk game ini, dan hasilnya bagus meskipun ada beberapa momen yang mengecewakan. Latar cyberpunk yang dimana para manusia biasa dan manusia dengan augmentasi hidup bersama merupakan latar yang menarik dan simbolis dengan masalah sosial yang ada di dunia nyata sekarang.
8. Bioshock Infinite (2013)
Bioshock Infinite hadir sebagai cerita baru sekaligus penutup dari trilogi Bioshock. Game ini mengambil latar yang berbeda dari game sebelumnya, yaitu kota diatas langit – Columbia. Perubahan latar ini bukannya tak ada alasan, namun untuk menambah kompleksitas dari cerita di franchise ini. Dan bicara soal cerita yang kompleks, game ini menjadi salah satu game yang akan memutar isi kepalamu karena tema “alternate universe” yang semakin lama semakin menguras isi otakmu hanya untuk mengartikan maksud ceritanya.
Gunplay dari game ini mungkin bukanlah yang terbaik, dan kamu kemungkinan besar hanya akan gunakan dua vigor andalanmu sepanjang game. Tapi keseluruhan game ini mulai dari desain level, gameplay, karakter, dan cerita semuanya bagus dan membuat game ini sebuah penutup yang indah.
7. Wolfenstein: The New Order (2014)
Wolfenstein: The New Order merupakan reboot dari kakek genre FPS – Wolfenstein 3D. Game ini berlatar dalam alternate universe dimana Nazi menguasai dunia. Kini terserah pada B.J Blazkowicz untuk mengalahkan Nazi kembali.
Reboot ini tak ingin sekedar berikan nostalgia kepada gamer lama, tetapi Machine Games ini benar-benar ciptakan sesuatu yang baru lewat franchise ini. Game mungkin linear layaknya campaign ala call of duty, tetapi keseruannya hampir non-stop serta tak ada istilah regenerating health yang membuatmu tidak diperbolehkan menjadi penakut yang berlindung di balik batu tiap 5 detik.
Desain level dari game ini bisa dikatakan besar dan juga menarik, mulai dari bertarung melawan Nazi di replika bulan, hingga melawan Nazi di bulan langsung. Singkatnya, game ini begitu menyenangkan dan seru dari awal sampai akhir. Bagi kamu pecinta FPS lama dan baru akan dipuaskan dengan game satu ini.
6. Fallout: New Vegas (2010)
Secara garis besar, Fallout: New Vegas memang sebuah game RPG. Tetapi karena pemain akan lebih sering memainkannya dalam first person, saya hitung game ini sebagai FPS.
Fallout New Vegas berhasil tawarkan banyak hal yang Bethesda gagal tawarkan dalam Fallout versi mereka. Fallout New Vegas miliki gameplay yang sama seperti Fallout 3, tetapi cerita di game ini jauh lebih menarik dan dilengkapi dengan branching paths yang dapat menambahkan replay value.
Obsidian Entertainment juga berhasil membuat tiap quest yang ada di game lebih dari sekedar filler untuk memperpanjang durasi game. Semua side quest dibuat dengan baik, penuh karakter, dan secara keseluruhan lebih dari sekedar “pergi dari poin A ke B”. Semua ini berhasil Obsidian capai dalam waktu 18 bulan.
Bethesda mencoba hal serupa lewat Fallout 4, namun pada game tersebut tak memiliki kesan yang berbekas layaknya apa yang dilakukan Obsidian Entertainment. Alasan lain kami rekomendasikan game ini adalah komunitas modnya yang ramai hingga sekarang, memberikanmu lebih banyak konten yang bisa dilakukan dengan game ini.
Page 1 | Page 2 | Page 3 | Page 4
Daftar isi
5. Metro Last Light (2013)
Metro Last Light membawa pemain kedunia dimana gelapnya bawah tanah menjadi sahabatmu disaat dunia diatas adalah mimpi buruk berisikan mutan-mutan yang menyerang semua yang ada dihadapannya hidup-hidup. Diadaptasi dari sebuah buku buatan Dmitry Glukhovsky, 4A games berhasil ciptakan dunia yang dengan atmosfir yang fantastis dan juga indah dipandang mata meski kondisinya miris.
Gameplay dari game ini memaksamu untuk pikir-pikir dalam menghabiskan peluru. Karena peluru bagaikan berlian, kamu akan kesulitan untuk temukan peluru di game ini, dan ada peluru khusus yang digunakan sebagai mata uang. Untuk temukan peluru ini, kamu tentunya perlu eksplorasi, tetapi game membuat hal tersebut juga sulit karena kamu juga perlu hemat-hemat dalam menggunakan filter alat pernapasanmu yang sama langkanya seperti peluru.
Game ini juga menawarkan cerita yang menarik dengan nilai moral tersendiri. Namun atmosfir dari game ini sudah lebih dari cukup untuk membawa game ini ke posisi atas campaign FPS terbaik.
4. Halo 3 (2007)
Halo 3 menjadi penutup trilogi utama Halo, dan seharusnya tak perlu dilanjutkan kembali. Game tak tawarkan hal baru pada aspek gameplay, namun tujuan Bungie untuk game ini hanyalah satu yaitu memberikan kesimpulan cerita yang memuaskan para fans yang telah mengikut perjalanan Master Chief dari awal sampai akhir. Dan mereka berhasil pada hal tersebut.
Tak banyak yang harus saya jelaskan dari game satu ini. Bungie telah sukses membuat trilogi FPS yang tak terlupakan dengan penutup yang penuh aksi, keseruan, dan momen tak terlupakan.
3. Doom (2016)
Ekspektasi buruk bermunculan saat mendengar game FPS tercinta – Doom dapatkan sekuel baru lagi. Game sebelumnya tak banting stir dari FPS cepat dan brutal menjadi game horror penuh jumpscare dan gunplay yang lebih lambat. Fans sempat takut game ini akan mengikut formula Call of Duty khususnya setelah kreator dari game ini tak ikut campur dalam pembuatan game. Untungnya kita semua salah total.
Doom 2017 menjadi game FPS yang berikan jari tengah dengan FPS sinematik, game ini hanya punya satu tujuan khusus dan itu adalah memberikan gameplay yang memuaskan dan metal, dan mereka berhasil. Gameplay di game ini menjadi salah satu gameplay FPS paling badass dan metal dibandingkan kebanyakan FPS sekarang. Persetan dengan regenerating health dan iron sight, ini senjata, itu musuh, bunuh mereka secepat mungkin selagi musik metal diputarkan di background. Konsep gameplay yang sederhana, tetapi eksekusinya badass.
Meski tak menjadi fokus, aspek cerita dari Doom sendiri anehnya sangat menarik. Doom guy tak berbicara satu katapun, namun bahasa tubuhnya memberikan banyak character development kepada karakternya. Dan untuk cerita yang sederhana, yaitu soal manusia yang ditipu oleh setan, eksekusinya menarik dan membuatmu meminta lebih banyak lagi dari ceritanya.
2. Titanfall 2 (2016)
Dibuat oleh developer yang pernah urus Modern Warfare, bisa dikatakan orang-orang ini benar-benar tahu cara membuat campaign FPS yang sempurna. Titanfall 2 membawamu ke petualangan seru antara Jack Coope dan BT-7274. Kedua karakter ini adalah bintang utama dari game ini dan mereka benar-benar pasangan yang sempurna. Karakter keduanya perlahan semakin kompak, dan kamu makin lama makin terhubung dengan kedua karakter ini.
Soal gameplay sendiri, gameplay sangat asik ketika kamu menggabungkan skill parkour-mu dengan shooting layaknya yang dimana desain levelnya benar-benar mendukung untuk mengkombinasikan dua hal tersebut, membuatmu serasa seperti orang keren untuk lakukan keduanya bersamaan untuk mengalahkan musuh-musuh yang menghalangi. Mekanik time-travel di game menjadi fitur unik yang menambahkan kepuasan pemain tiap kali dikombinasikan dengan parkour dan shooting.
Campaign Titanfall 2 adalah contoh penting untuk lakukan campaign FPS yang linear. Semoga lebih banyak developer belajar dari game satu ini kedepannya.
1. Bioshock (2007)
Bioshock merupakan sebuah mahakarya, apabila gaming punya museum sendiri, maka game ini akan menjadi salah satu yang terpampang di dinding. Segala aspek yang dilakukan game ini dilakukan dengan sangat baik. Atmosfir, desain Rapture, desain karakter, desain senjata, cerita dan gameplay, semuanya mendekati sempurna.
Gunplay dari game ini mungkin terkesan kaku sekarang karena antara senjata dan kemampuan Adam dilakukan secara terpisah. Namun dibalik satu hal negatif tersebut, game ini mendekati sempurna. Rapture dipenuhi oleh misteri di tiap sudut ruangan, game selalu berhasil menakutimu meski bukan mengusung genre horror, dan atmosfir di game akan terus membuat pemain terasa immersed.
Cerita dari game ini merupakan salah satu cerita terbaik yang pernah diceritakan di game, lengkap dengan plot twist terbaik yang pernah dibongkarkan di sejarah gaming. Kamu bisa mencoba mencari “best plot twist in video game” dan plot twist bioshock akan selalu hadir dan kemungkinan berada di peringkat yang tertinggi.
Bioshock tak hanya game FPS terbaik dalam satu dekade terakhir, Bioshock layak untuk masuk kategori game terbaik hingga saat ini.
Adakah game FPS favoritmu dalam 10 tahun terakhir yang menurutmu layak masuk di list ini? Sebutkan di komen serta alasannya kenapa.