Dampak Sosial Media pada Anak — Pada zaman canggih ini, sosial media menjadi salah satu wadah bagi banyak orang untuk berinteraksi satu sama lain. Selain dewasa, anak – anak juga menjadi salah satu pengguna yang cukup ramai di sosial media.
Anak – anak di zaman kekinian cukup banyak menggunakan Smartphone untuk bermain game maupun sosial media. Hal tersebut sudah menjadi aktivitas sehari – hari untuk menghabiskan waktu luang mereka.
Meski sering berinteraksi di sosmeed, wadah ini bisa saja menimbulkan dampak yang cukup berpengaruh terhadap anak – anak, baik positif mau pun negatif. Apa sajakah itu? Berikut akan Gamebrott bahas mengenai dampak – dampak tersebut.
Disclaimer: Artikel ini merupakan Opini penulis berdasarkan pengalaman baik dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang – orang yang berada di sekitar tanpa ada maksud dan tujuan untuk menyinggung pihak – pihak tertentu.
Daftar isi
Dampak Sosial Media pada Anak di Bawah Umur
Berikut ini dampak sosial media pada anak dari sisi positif maupun negatif:
Dampak Positif Sosial Media pada Anak di Bawah Umur
Dampak positif sosial media menjadi sesuatu yang dapat diperhatikan orangtua saat anak – anak sedang berselancar di dunia maya. Hal tersebut di antaranya adalah:
1. Sarana Unjuk Kreativitas
Dampak positif sosial media yang pertama adalah, anak dapat dilatih untuk menjadi lebih kreatif saat menggunakannya. Mereka akan terbiasa untuk berinteraksi serta melakukan hal kreatif bersama teman maupun keluarga saat berselancar di sosial media.
Sosmed sendiri memiliki kebebasan bagi penggunanya untuk melakukan hal apapun, termasuk anak – anak. Seperti melakukan livestream video game kesukaan mereka, membuat konten melukis atau menggambar, bahkan kegiatan cukup ekstrim seperti menjadi atlet olahraga atau menyelesaikan puzzle yang cukup sulit.
Saat melakukan itu, mereka secara tak langsung akan mendapat ragam reaksi dari para netizen. Jika hal tersebut dianggap positif, maka mereka akan menjadi semakin percaya diri dalam berkarya di sosial media.
2. Sumber Inspirasi
Selain unjuk kreativitas, dampak positif sosial media dapat menjadi wadah inspirasi bagi anak – anak. Saat mereka menonton atau membaca suatu hal, maka mereka dapat menjadikan hal tersebut sebagai inspirasi untuknya di masa depan.
Semakin banyak tontonan atau bacaannya, maka semakin banyak lah hal – hal yang membuat mereka terinspirasi. Tak hanya itu, ini bisa saja menjadi motivasi bagi mereka untuk dapat melakukan hal baik atau mengejar impian mereka agar bisa sukses menjelang dewasa nanti.
3. Sarana Ekspresi Diri dan Hiburan
Selain menjadi sumber inspirasi, dampak sosial media juga dapat menjadi sarana ekspresi dan juga hiburan. Ini dikarenakan platform tersebut menjadi wadah bagi anak – anak untuk berkomunikasi dengan orang – orang yang punya hobi sama dari negara manapun.
Berkat kedua hal ini, anak – anak dapat menemukan berbagai macam obrolan sebagai ekspresi dirinya dan mendapat hiburan yang ia inginkan. Tak hanya itu, ekspresi ini juga dapat meningkatkan kepercayaan dan harga diri mereka dalam berselancar di sosial media.
4. Menambah Wawasan dan Ilmu Pengetahuan
Dalam era digital kini, anak – anak dapat berselancar di internet dengan mudah. Oleh karena itu, dampak sosial media ini membuat mereka dapat mencari seraya mencatat hal – hal penting yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Keajaiban dunia, peta benua, berita, bahkan trivia di tiap negara dapat mereka cari dengan menggunakan sosial media. Tentu hal ini menjadi dampak positif yang bisa membuat mereka semakin berpengetahuan luas baik dalam akademik maupun non-akademik.
Dampak Negatif Sosial Media pada Anak di Bawah Umur
Meski punya dampak positif, dampak sosial media pada anak di bawah umur juga wajib menjadi concern bagi dewasa maupun orangtua. Di antaranya adalah:
1. Wadah Penuh Konten Negatif
Internet, khususnya sosial media mempunyai dampak negatif di mana konten – konten berbau negatif menjadi hal lumrah di sana. Anak – anak yang sedang berselancar di platform tersebut terkadang tak sengaja melihat konten itu.
Rasa keingintahuan anak – anak yang tinggi, dan tak adanya pengawasan dewasa atau orangtua membuat mereka akan terus mencari konten negatif itu. Akibatnya, mereka akan ketagihan untuk menonton terus – menerus.
2. Tayangan Tidak Sesuai Umur
Beberapa tayangan video yang tampil di sosial media biasanya tidak menghadirkan rating atau umur sesuai dengan si penonton. Anak – anak biasa hanya melakukan scrolling di sosmed dan menontonnya tanpa concern dengan konten tersebut.
Akibatnya, mereka meresap tontonan itu tanpa mengetahui apakah tindakan konten itu benar atau tidak. Karena seoerti yang kita tahu, anak – anak masih belum bisa membedakan mana yang layak buat ditonton mana yang tidak.
3. Attention Span yang Pendek
Kehadiran video pendek atau short video menjadi hal baru bagi anak – anak saat berselancar di sosial media. Video pendek biasanya menghadirkan konten berdurasi singkat dengan informasi yang padat yang konten kreator berikan di platform.
Namun dengan kehadiran konten pendek ini, fokus anak – anak menjadi lebih kurang dan hilang minat untuk menonton konten video panjang dengan isian berbobot. Ini dikarenakan mereka telah terbiasa melihat sesuatu yang singkat dan menganggap video panjang di sosial media adalah hal yang membosankan.
4. Cyberbullying
Dan dampak sosial media yang cukup fatal pada anak – anak adalah Cyberbullying. Biasanya, beberapa gambar atau video di sosmed ada saja yang menjadi bahan hujatan netizen jika tidak sesuai dengan keinginan maupun naluri.
Anak – anak, yang kita tahu belum terlalu paham mana hal benar dan salah, jika ada bahan hujatan, mereka hanya bisa ikut – ikutan saja tanpa memahami apa konteks masalah tersebut. Hal ini menjadi bumerang bagi mereka dan jika itu terjadi, maka anak tersebut akan menjadi bahan rundungan bagi para dewasa di internet.
Akibatnya, rundungan itu menjadi berdampak buruk bagi mental si anak. Jika hal itu terus terjadi, maka bisa saja mereka terkena gangguan kecemasan yang berujung pada depresi berlebihan.
Solusi atau Panduan Orang Tua Terhadap Media Sosial Bagi Anak
Para orangtua mempunyai peran penting bagi anak – anak saat mengakses sosial media. Belum lagi platform tersebut cukup mudah diakses baik melalui Smartphone maupun PC.
Meski begitu, bukan berarti orangtua boleh melepaskan saja semuanya kepada anak – anak. Tentu harus ada solusi bagi orangtua agar si anak tidak kecanduan sosmed. Berikut poin – poinnya di bawah ini:
1. Batasi Penggunaan Device ke Anak
Biasanya beberapa sosmed memberlakukan aturan di mana usia penggunanya minimal 13 tahun untuk membuat akun. Saat mencoba membuat akun dan sedang berselancar di sosial media, orangtua disarankan untuk menemani mereka.
Hal ini dilakukan untuk mencegah hal buruk yang terjadi pada pengguna, termasuk anak – anak di bawah umur.
2. Atur Privasi saat Anak Memakai Device
Terkadang orangtua suka lengah saat anak – anak sedang mengakses sosial media. Akibatnya, mereka bisa melihat gambar, video, bahkan kalimat yang tidak sedap untuk didengar maupun dilihat.
Untuk mencegah hal tersebut, orangtua dapat mengaktifkan mode Parental Control di device anak. Dengan aplikasi atau pengaturan ini, maka orangtua dapat memantau aplikasi atau konten apa saja yang dapat mereka akses agar dapat terhindar dari hal buruk di sosmed.
3. Edukasi Anak saat Menggunakan Sosial Media
Anak – anak biasanya lebih memahami dunia internet khususnya sosmed jauh lebih cepat dibanding orangtua. Walau demikian, orangtua disarankan untuk tetap mencari tahu dan memantau aktivitas virtual yang dilakukan anak.
Caranya adalah, ajarkan ank untuk tidak menggunakan kata – kata kasar. Selain itu, ajari pula mereka untuk tidak membagikan sesuatu yang tidak pantas di sosmed.
Namun, jika sosmed membuat anak – anak menjadi stress, sebisa mungkin ajak anak lakukan Social Media Detox, yaitu menjauhkan dan menghindari mereka dari platform sosmed. Tambahannya, mulailah menetapkan aturan agar anak tetap aman dalam berselancar di dunia maya.
Itulah dampak sosmed pada anak yang masih dibawah umur baik secara positif maupun negatif. Berselancar di sosmed memang seru dan memberikan kepuasan tersendiri, namun jika berlebihan, maka hal tersebut akan menjadi tidak baik di masa mendatang.
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Berita Game atau artikel lainnya dari Nadia Haudina. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.