Ukuran Game PC Semakin Lama Semakin Menggelembung
Kalian yang terus memantau perkembangan berita game baru yang akan dirilis seperti Red Dead Redemption 2 yang akan menyambangi PC serta Call of Duty Modern Warfare yang mendapat reboot serinya tentu memahami persamaan antara keduanya. Yaa, keduanya memiliki permintaan storage yang besar yaitu di atas 150 GB-an untuk tiap gamenya.
Hal ini tentunya menjadi masalah bagi gamer di seluruh dunia, apalagi di Indonesia dimana pendapatan para gamer-nya untuk membeli hardware seperti HDD atau bahkan SSD masih sangat rendah. Plus ditambah dengan koneksi internet yang masih sangat terbatas terutama bagi mereka yang bertempat di luar kota-kota besar.
Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan ukuran game-game ini terus membengkak setiap tahunnya? Terutama untuk game-game yang dirilis di PC, karena konsol biasanya memiliki ukuran yang tidak sebesar PC untuk game yang sama.
Perkembangan yang Tidak Dapat Dihindari
Yang pertama tentunya adalah perkembangan video game itu sendiri. Setiap tahunnya video game terus berkembang di hampir semua aspek. Mulai dari grafik, ukuran map, panjang durasi cerita, animasi dan interaksi yang semakin kompleks, musik dan suara yang semakin jernih dan aspek lainnya tentunya membuat ukuran game membengkak. Plus aspek diluar gameplay seperti cutscene game yang kini biasanya menggunakan video berukuran 3840 x 2180 pixel alias 4K yang tentunya melipat gandakan ukuran video cut scene tersebut yang beberapa tahun lalu biasanya masih menggunakan resolusi 1920 x 1080 pixel atau Full HD.
Bila ingin menjabarkan alasannya, maka kita bisa memulainya ke grafik game yang diusung game-game sekarang. Kita tentunya tahu game-game seperti COD: Modern Warfare reboot serta RDR 2 membawa grafik yang bisa dibilang hyper-realistis terlebih bila dibandingkan dengan grafik 5 tahun atau bahkan 10 tahun yang lalu. Setiap obyek dalam game-game modern sekarang memiliki tingkat detail yang tinggi. Hampir semua yang dipertunjukkan dalam video game telah menyerupai dunia nyatanya. Sebut saja detail wajah setiap karakter, badan mereka, detail karakter lain dalam game, detail benda-benda yang ada di lingkungan dan sebagainya. Hal ini tentunya memang menjadi tuntutan para gamer terhadap para pengembang, dan disamping pengerjaan model 3D obyek-obyek ini yang semakin mendetail dan rumit, hal ini memiliki konsekuensi ukuran dari obyek-obyek tersebut juga semakin besar.
Belum lagi untuk membuat model karakter atau lingkungan yang ada tampil realistis maka implementasi tekstur yang digunakan dalam video game semakin besar dari segi ukuran untuk mengejar detail karakter yang tajam. Meskipun masih tidak terlalu banyak gamer yang memainkan game PC mereka di resolusi 4K, sama seperti masalah cut-scene para pengembang game biasanya kini memasukkan teksktur berukuran 4K ke dalam data gamenya. Yang tentunya membengkakkan ukurannya meskipun tidak digunakan. Dan itu masih sebatas tekstur dasar dimana di game-game modern ditambahkan beragam tekstur tambahan seperti diffuse texture, normal map texture, specular texture untuk membuat objek dalam game tersebut terlihat lebih realistis.
Audio atau suara juga ternyata andil bagian dalam pembengkakan ukuran video game. Dengan semakin tingginya kualitas audio yang digunakan untuk setiap aspek dalam video game dan tentunya semakin kompleks juga varian audio yang digunakan untuk setiap adegan dalam video game juga menyebabkan ukuran game semakin besar. Belum lagi dengan kini adanya teknologi surround yang digunakan di speaker atau bahkan headphone/headset yang digunakan para gamer, dimana setiap suara disimulasikan sesuai dengan lokasi asal suaranya tentunya membuat para pengembang harus membuat setiap suara yang muncul dalam gamenya bisa disimulasikan agar imersi pemain tetap terjaga. Namun untungnya tidak seperti tekstur dan model yang tidak dapat dikompres sehingga ukurannya benar-benar membengkak secara signifikan. Audio masih dapat dikompres dalam data instalasinya.
Platform PC yang Tidak Memiliki Batasan
Kemudian penyebab lain adalah platform PC itu sendiri. Pasti banyak yang mempertanyakan bagaimana bisa platform yang digunakan untuk memainkan game menjadi penyebab ukuran gamenya membengkak? Penjelasannya adalah bagi para pengembang game, platform PC tidak memiliki batasan penyimpanan atau storage. Berbeda dengan konsol yang memiliki keterbatasan storage sehingga para developer mengusahakan untuk mengkompres data instalasi gamenya agar masih memiliki ukuran yang terhitung “masuk akal” bagi para pemilik konsol. Di PC tidak ada batasan untuk berapa ukuran maksimal yang bisa dimiliki oleh game, dan juga tidak ada “charge tambahan” dari toko-toko game digital seperti Steam dan Epic Games untuk game yang berukuran ‘jumbo’ tentunya membuat developer tidak perlu pusing-pusing mengkompres data instalasi game mereka.
Karena di lain pihak proses kompresi ini biasanya memakan waktu tidak sedikit dan membuat para pengembang ini beresiko telat dari deadline yang seharusnya. Dan tentunya kalian juga paham bagaimana reaksi para gamer ketika mendapati game-game yang mereka tunggu harus ditunda. Belum lagi dari pihak Publisher yang tentunya punya perjanjian ketat dengan para pengembang. Sehingga para pengembang tentunya memprioritaskan gamenya untuk dapat selesai tepat waktu dan dapat dipasarkan sesuai perjanjian awal ketimbang harus menghabiskan waktu untuk membuat gamenya lebih kecil 10-30% dari ukuran aslinya. Apalagi seperti yang kita telah bahas sebelumnya, hampir semua aspek dalam video game kini menjadi lebih kompleks dan mendetail. Pengembang tentunya tidak akan mau mengambil resiko untuk memikirkan ukuran ketika kesalahan kecil saja bisa menyebabkan bug/glitch yang merusak gamenya nanti ketika dirilis.
Solusi yang (Mungkin) Bisa Diambil oleh Para Pengembang
Lalu, apa sih solusi yang bisa dilakukan sebetulnya oleh para pembuat game ini? Mengingat kedepannya kelihatannya ukuran dari game-game yang ada akan terus melambung dengan beragam teknologi baru yang ditawarkan. Solusi paling mudah bagi para gamer PC tentunya adalah untuk sering-sering menabung untuk terus membeli HDD/SSD baru, serta mencari penyedia layanan internet yang lebih bisa diandalkan untuk mengurangi waktu download yang lama. Namun tentunya ini memberatkan tidak sedikit gamer ketimbang menyelesaikan masalah utama.
Sebenarnya ada beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan oleh para pengembang ini untuk setidaknya mengurangi beban dari para gamer untuk mendownload file game yang besar. Yaitu salah satunya adalah para pengembang memberi kebebasan pilihan bagi para pemain PC untuk mendownload file yang mereka butuhkan dan tidak perlu mengikutsertakan file-file yang mungkin tidak mereka butuhkan.
Teknisnya adalah dalam game terdapat beberapa file yang sebenarnya bisa ditinggalkan. Anggap saja Texture Pack 4K yang tentunya bisa dilewatkan ketika kita hanya memainkannya di resolusi Full HD. Kemudian ada juga cut scene 4K yang terkadang terpisah dari cut-scene standar yang beresolusi Full HD yang kadang dirasa tidak penting dan mungkin bisa tidak didownload. Dalam satu game juga biasanya berisi beberapa macam bahasa yang selain mengubah bahasa dalam UI gameplay-nya juga mengubah bahasa percakapan dalam gamenya. Audio dalam bahasa-bahasa asing ini tentunya tidak terlalu berguna karena mayoritas gamer akan memainkannya dalam satu bahasa saja yang mereka pahami.
Dengan memiliki opsi untuk tidak mendownload file-file di atas tentunya gamer bisa menghemat beberapa hingga belasan Giga ketika mendownload game. Serta bisa memotong waktu download yang lebih panjang. Cara ini sendiri konon katanya akan diimplementasikan di Playstation 5 yang akan dirilis tahun depan dimana gamer bebas memilih apa saja yang mereka ingin download.
Sudah Terbukti Namun di Tempat yang Salah
Lucunya cara seperti ini sebenarnya telah diimplementasikan sejak lama bagi para gamer PC. Yang ironisnya telah dilakukan oleh para pembajak yang menyediakan game-game tersebut lewat Torrent. Kalian yang mungkin familiar atau setidaknya tahu ketika mendownload dari Torrent pasti mengetahui bahwa di awal kamu akan diberi pilihan folder atau file mana saja yang akan kamu download. Dan disitu kamu bisa mendapatkan size yang lebih kecil dari file yang akan kamu download.
Belum lagi para pembajak ini biasanya nanti akan tersedia dalam bentuk “Repack” atau versi kompres dengan ukuran yang lebih kecil lagi dari game file aslinya. Memang versi repack ini memiliki konsekuensi membutuhkan waktu yang lama dan hingga berjam-jam untuk mengembalikan file-file yang telah dikompres. Namun hal ini bagi sebagian orang lebih baik untuk memiliki proses instalasi yang lama ketimbang harus mendownload lebih lama dan pastinya dengan lebih banyak data. Steam sebenarnya mengimplimentasikan sistem kompresi file serupa ketika mendownload game, sehingga bila kamu perhatikan kamu akan mendapati besarnya file yang kamu download lebih kecil dari file akhir dari game atau kebutuhan storage yang ditulis di halaman gamenya. Namun sayangnya Steam masih belum memiliki fitur memilih file mana saja yang hendak didownload.
Solusi Lain yang Tengah Digalahkan
Pilihan terakhir bagi PC gamer untuk menghadapi besarnya file yang harus didownload ini adalah beralih ke Cloud gaming yang kelihatannya akan mulai didorong oleh berbagai pihak. Cloud gaming sendiri memiliki kelebihan dimana kamu tidak harus mendownload game yang kamu akan mainkan, bahkan kamu tidak memerlukan upgrade hardware seperti kartu grafis atau prosesor untuk memainkan game-game terbaru. Namun tentu ada resiko dimana cloud gaming ini membutuhkan internet yang selain kencang namun juga harus stabil yang mungkin masih sangat berat bagi beberapa gamer.
Untuk sekarang mungkin tidak ada solusi nyata lain yang bisa diambil oleh para gamer PC selain mengikuti perkembangan file game yang terus berkembang dan membesar. Konsol pun sebenarnya juga tidak bisa dibilang aman karena ukuran game dalam konsol juga terus membengkak. Dengan munculnya konsol next-gen tahun depan, dan PC yang terus dikembangkan mungkin nantinya ada solusi untuk mengecilkan atau mengoptimalkan ukuran game yang digunakan. Atau sebaliknya mungkin kedepan ada solusi penyimpanan yang lebih murah dan ramah kantong untuk menampung game-game yang berukuran jumbo tersebut.
Jangan lupa baca juga info-info menarik lainnya tentang Opini atau artikel-artikel gak umum lainnya dari Galih K.A. Contact me at galihka@gamebrott.com