Momen tepat ganti HP baru – Smartphone adalah produk teknologi yang paling dekat dengan kita saat ini. Bagaimana tidak, dengan laju perkembangan internet dan juga media sosial yang kian atraktif dan adiktif, membuat kita jarang bisa lepas dari gawai kecil dan maut ini.
Di tambah lagi, tak kala kita sering merasa gawai dimaksud lebih gampang rusak bila dibandingkan dengan ponsel “bodoh” ala Nokia beberapa tahun lalu. Meski bisa diulik alasannya mengapa, nyatanya banyak yang sudah ganti HP atau smartphone baru setiap beberapa tahun sekali.
Perilaku konsumerisme ini tentunya sangat disayangkan karena ponsel seakan-akan dibuat agar tidak bertahan lama dan maraknya marketing smartphone baru terlihat menggiurkan demi kita menggelontorkan uang untuk beli ponsel keluaran terbaru saat ini. Tapi, apakah hal tersebut perlu?
Kapan momen yang tepat untuk ganti HP baru? Mengingat gadget mungil ini tentunya tidaklah relatif murah di Indonesia. Perlu bijak dalam menilai apakah sudah saat yang tepat untuk mengganti smartphone baru. Apalagi bisa dikatakan kalau keperluan tiap individu berbeda-beda.
Daftar isi
Momen Tepat Ganti HP Baru, Jangan Sembrono!

Berikut adalah beberapa momen yang tepat untuk mengganti smartphone kamu ke model terbaru:
1. Kondisi Fisik HP Sudah Tidak Memungkinkan

Seenggan apa pun kita mengganti HP baru, pastinya sudah tidak lagi memungkinkan kalau kondisi fisik gadget ini tidak lagi mumpuni. Anggap saja misalnya kondisi backdoor yang sudah renggang atau layar yang sudah rusak. pastinya momen seperti ini mengharuskan kita mengganti HP baru yang lebih layak pakai.
2. Membutuhkan Kinerja Lebih Gesit

Penggunaan smartphone tiap orang pastinya berbeda-beda. Ada yang membutuhkan kinerja lebih tinggi karena bermain game atau membuat konten untuk media sosial. Pastinya orang semacam ini membutuhkan HP dengan chipset kelas flagship atau upper midrange. Jika perangkatmu saat ini sudah ketinggalan zaman, mungkin ini adalah saat yang tepat untuk beli baru.
3. Kecepatan Internal Storage Menurun

Smartphone yang sering digunakan dalam jangka waktu lama pastinya akan mengalami degradasi di bagian kecepatan internal storage. Karena sejatinya teknologi flash storage akan mengalami degradasi seiring waktu terutama kalau pengguna terlalu sering melakukan write ke internal storage secara konsisten.
4. Keperluan Konten Kreasi

Tidak dapat ditepis kalau saat ini smartphone sudah bisa digunakan sebagai konten kreasi. Apalagi dengan teknologi kamera yang semakin dipoles tiap waktu, membuat kamera ponsel baru menjadi lebih mumpuni digunakan baik untuk vlogging ataupun sekadar jepret sana-sini. Kalau kamu memang butuh use-case seperti itu, tidak ada salahnya mengganti smartphone lama dengan yang baru.
5. Tidak Lagi Mendapatkan Update OS atau Patch Keamanan

Di era yang serba digital ini, keamanan digital tentunya tidak kalah penting. Smartphone biasanya hanya memberikan update patch 2-3 tahun terutama untuk produk kelas midrange. Jika dirasa kamu adalah orang yang membutuhkan keamanan data tetap terjaga rasanya membeli smartphone baru karena alasan dukungan update OS dan security bisa jadi pertimbangan.
Apalagi kini banyak produsen yang sudah memberikan dukungan update dari 4 sampai 7 tahun untuk kelas flagship mereka. Jadi, jika dirasa kamu memiliki kemampuan finansial yang cukup, tidak ada salahnya ganti ke flagship yang jauh lebih future proof.
6. Penyimpanan Internal Penuh

Alasan terakhir yang mungkin tidak terlalu krusial adalah soal penyimpanan yang penuh. Apalagi kalau kamu masih menggunakan internal 32 sampai 64GB di tahun 2025 ini, rasanya angka segitu sudah tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan kita. Penting rasanya untuk memiliki smartphone dengan storage 128GB atau 256GB minimal demi bisa digunakan dalam jangka panjang.
Memang terkadang mengganti smartphone baru terasa sebagai keputusan yang impulsif karena tidak berdasarkan pertimbangan matang. Gencarnya marketing produsen smartphone saat ini mengaburkan batas antara keperluan dengan kemauan. Untuk itulah, berikut adalah berbagai pertimbangan ketika kamu impulsif ingin beli smartphone baru:
1. Sebatas FOMO
Terkadang alasan membeli smartphone bukan datang dari keperluan melainkan karena merasa bosan dan FOMO terhadap produk yang baru rilis. Karena itulah terjadilah keputusan impulsif membeli smartphone baru padahal kondisi smartphone saat ini masih sangat mumpuni. Akhirnya terjadilah buyer’s remorse alias penyesalan usai pembelian.
2. Parts Rusak, Tinggal Servis
Banyak sekali justifikasi yang terlontarkan ketika ingin membeli HP baru. Alasannya biasa karena ada parts yang rusak dan tidak memungkinkan untuk dipakai lagi. Padahal tidak semua parts yang rusak berakibat fatal loh.
Ambil saja kasus baterai HP yang sudah tidak mampu menyimpan daya. Kamu bisa loh servis dengan ganti baterai baru yang bahkan dilakukan di servis center resmi pun tetap lebih murah dari beli HP baru. Pastikan parts yang diganti tidak begitu mahal maka kamu sejatinya tidak butuh ganti HP.
3. Sensasi HP Baru Hanya Terasa di 3 Hari Pertama
Percayalah, memiliki HP baru memang terasa menyenangkan, tapi itu hanya berlaku untuk 3 hari pertama. Setelahnya kamu sudah akan merasa biasa saja karena masa honeymoon sudah usai. Jadi, jika memang kamu hanya ingin HP baru hanya karena bosan dengan yang lama, mending kamu pikirkan ulang apa nilai yang diberikan oleh HP baru nantinya.
4. Sembrono Karena Diskon
Ya memang, diskon itu terlihat menggiurkan. Tapi, kalau kamu memang tidak membutuhkan HP baru saat itu sebaiknya batalkan niat. Soalnya yang ada kamu hanya akan melakukan keputusan yang salah karena takut masa promo habis dan merasa rugi. Gunakanlah diskon dengan tepat dan pastikan momen tersebut adalah ketika kamu memang sangat membutuhkan HP baru.
Jadi itulah berbagai alasan mengapa harus dan tidaknya dalam mengganti HP baru. Pastikan setiap keputusanmu tepat dan tidak impulsif dan tergesa-gesa. Menurut kamu momen ganti HP yang bagus itu berapa tahun sekali brott?
Dapatkan informasi keren di Gamebrott terkait Tech atau artikel sejenis yang tidak kalah seru dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.