OpenAI Matikan Program Pendeteksi AI Content Karena Dianggap Tidak Akurat

Openai Matikan Program Pendeteksi Ai

ChatGPT memang boleh dikatakan sudah semakin tidak akurat lewat penelitian di Stanford University (langsung dibantah oleh OpenAI), tapi kenyataan dilapangan malah jauh berbeda. Mereka sebagai pengembang kecerdasan buatan tersebut malah kewalahan dengan produk ciptaannya sendiri.

Seperti yang sudah-sudah, perkembangan AI masih belum sepenuhnya dipahami oleh penciptanya, dalam konteks bahaya yang akan dihasilkan Artificial Intelligence tersebut. Setidaknya berbagai peneliti dan pengamat terkemuka di dunia menyetujui hal itu.

OpenAI Matikan Program Pendeteksi AI Content, Terbuka Untuk Dicoba oleh Umum

Matikan pendeteksi konten AI karena tidak akurat

Tapi, bagaimana jadinya kalau sang pencipta chatbot cerdas tersebut juga turut tidak mampu membedakan mana yang merupakan hasil karya mereka dan mana yang murni buatan manusia?

Untuk membedakan sebuah tulisan ditulis oleh AI atau tidak, OpenAI merilis sebuah program AI-classifier untuk mendeteksi hal tersebut. Hanya saja, menurut blog post yang dirilis oleh mereka, memutuskan untuk menutup program tersebut karena dinilai tidak akurat dalam membedakan tulisan.

Chatbot cerdas yang jadi perhatian banyak orang

Sebagai gantinya, sekarang siapapun bisa mengakses program tersebut untuk uji coba. Pihak OpenAI berharap mendapatkan umpan balik terkait program yang mereka buat ini dan hasil yang pengguna dapatkan. Ini berarti OpenAI harus kembali mengasah otak dan menciptakan sesuatu yang lebih akurat.

AI Selalu Dikritisi Karena Terlalu Membahayakan

AI ditakutkan akan bawa manfaat buruk bagi manusia

Momen ini memang patut dijadikan sarana evaluasi apakah perkembangan AI sudah melewati titik kritisnya. Banyak juga yang menyetujui, contohnya sang kreator film Oppenheimer, Christopher Nolan juga mengatakan kalau kreator AI harus mengerti apa yang mereka lakukan dan menanggung konsekuensinya jika sewaktu-waktu ciptaannya itu merugikan umat manusia.

Apalagi ditambah kasus sistem pendeteksi sudah tidak lagi mampu membedakan tulisan akademis oleh manusia atau AI. Kemungkinan besarnya yang perlu kita khawatirkan adalah misinformasi, dimana kita sulit membedakan mana informasi asli dan mana yang sebaliknya.


Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

Exit mobile version