Sebelum Sambut 2020, Inilah 13 Game Terbaik yang Sudah Rilis di Tahun 2019

game terbaik

Dunia video game nampak masih belum berhenti melahirkan pesona di tahun 2019. Banyak antusiasme  yang sudah berhasil dibakarkan oleh pengaruh tersebut. Sehingga ide beserta keringat yang sudah dikucurkan oleh para penggiat-penggiat industri Ini tetap sukses secara konsisten mengisi keyakinan positif para gamer terhadap masa depan dari hobi mereka.

Telah banyak kumpulan game-game yang mampu berbicara banyak di tahun 2019 ini. Mengenai siapakah yang lebih unggul, tentu itu menjadi sebuah bahan pergunjingan yang cukup seru untuk kita kulik bersama.

Resident Evil 2 Remake telah berhasil mendapatkan predikat sebagai game terbaik menurut versi Golden Joystick. Begitu pula dengan Sekiro pada acara penganugerahan The Game Awards kemarin. Namun bagaimana apbila Gamebrott juga tak ketinggalan ikut diberi kesempatan untuk mengapresiasi sekaligus menentukan game-game manakah yang pantas untuk menyandang gelar terbaik diantara yang terbaik ?

Versi kami mungkin bisa saja sedikit serupa maupun berbeda dengan mereka. Namun, kami punya suatu kriteria tersendiri yang didasarkan dari pandangan kami secara terbuka. Tanpa berlama-lama, berikut adalah 13 wujud game terbaik dari keseluruhan tahun 2019 menurut versi “Gamebrott Award” yang ingin kami bagikan kepada kalian.


13. Need For Speed: Heat

Developer/Publisher: Ghost Games, EA

Platform: PC, PS4, Xbox One

Genre: Racing

Seolah tak mau terus dicecar dengan kegemilangan Forza Horizon 4 di tahun 2018 lalu, EA akhirnya telah kembali menciptakan sebuah game balap dengan prinsip yang sejatinya bisa tetap mereka pertahankan sejak lama. Bawa lagi nuansa Underground yang dipadukan dengan aspek kejar-kejaran polisi secara hot pursuit, Need For Speed: Heat kini sukses menjadi satu raja baru untuk urusan game salip-menyalip yang patut kamu lihat di tahun 2019 ini.

Kebetulan, kombinasi dari kedua nuansa ikonik seri NFS tersebut berhasil melahirkan suatu esensi berbalap yang terasa mengisi kekosongan pustaka game-game balap serupa yang bergrafis modern.


12. Disco Elysium

Developer/Publisher: ZA/UM

Platform: PC, PS4, Xbox One

Genre: RPG

Dari namanya, hampir tidak ada sedikitpun pihak yang menyangka bila game RPG indie ini betul-betul membawa kepositifan kualitas yang di luar nalar. Game berjudul Disco Elysium ini memang sangatlah begitu RPG sekali secara genre, bahkan meski merepresentasikan tema kehidupan seorang detektif. Namun, game buatan ZA/UM tersebut tetap menyimpan suatu kesempurnaan daya tarik role-playing yang begitu brilian.

Lewat format gameplaynya yang isometrik ala Divinity: Original Sin, Disco Elysium menghadirkan segudang aspek bermain yang sangat terkesan realistik. Kamu pun seolah dibawa terjun ke dalam konsep simulasi menjadi detektif yang imersif sekaligus progresif. Dimana banyak segudang aspek penunjang yang siap dibekalkan untukmu demi memecahkan beragam kasus secara elegan dan memuaskan.


11. Star Wars Jedi: Fallen Order

Developer/Publisher: Respawn, EA

Platform: PC, PS4, Xbox One

Genre: Action-Adventure

Seakan menjadi bukti bahwa keegoisan EA kini telah mulai menurun dibanding sebelumnya, harus diakui bahwa Star Wars Jedi: Fallen Order merupakan satu game yang punya kualitas dan proses pengembangan yang betul-betul nampak berdikari.

Dengan menawarkan gambaran gameplay ala game-game action petualangan macam Uncharted, game buatan Respawn tersebut kebetulan juga menyisipkan unsur bertarung ala game souls-like yang selalu dianggap fenomenal. Seolah benar-benar membuat para gamer pecinta franchise Star Wars cukup kesulitan untuk tidak memalingkan perhatian mereka terhadap game ini.


10. Luigi’s Mansion 3

Developer/Publisher: Next Level Games, Nintendo

Platform: Nintendo Switch

Genre: Adventure

Menjadi “Jatuh Cinta pada Sedotan Pertama”, kemasannya yang kanak-kanak justru malah menyimpan kualitas yang sesungguhnya layak. Luigi’s Mansion melalui seri ketiganya telah membuktikan bahwa eksistensi game-game dengan kategori semua umur masih dapat dilestarikan hingga sekarang. Walau dengan memanfaatkan sifat pengecut Luigi selaku saudara Mario, keberadaannya di seri Luigi’s Mansion 3 tetap berhasil memercikan suatu aroma keseruan bermain yang memuaskan.

Sebagai game berpetualang yang tergolong kasual dengan tema premis membasmi hantu ala Ghostbuster, game ini tidak hanya sukses menawarkan desain level yang terlampau unik, menarik, dan bervarian. Detil visual dalam level seperti film animasi CGI juga ikut menjadi fokus yang melengkapi kecermelangan Luigi’s Mansion 3.


9. Control

Developer/Publisher: Remedy Entertainment, 505 Games

Platform: PC, PS4, Xbox One

Genre: Action, Third Person Shooter

Belum kapok atas kegagalan Quantum Break, Remedy Entertainment kini akhirnya sukses mentranslasikan apa yang sebenarnya mereka inginkan melalui keberadaan game Control. Dengan masih memegang  teguh prinsip untuk bisa memanipulasikan beragam hal, game penuh aksi melampaui batas imajinasi ini telah muncul sebagai game yang amat luar biasa.

Seolah menjadi seorang agen dan cenayang, Control betul-betul menawarkan suatu padanan bertempur seperti layaknya superhero. Mengeksploitasi berbagai kemampuanmu untuk mengendalikan banyak objek serta mendorong maupun menghempaskan banyak musuh sembari menjalankan aksi baku tembak secara lebih intens, merupakan esensi utama yang telah diusung dengan sangat baik oleh game ini.


8. The Outer Worlds

Developer/Publisher: Obsidian Entertainment, Private Division

Platform: PC, PS4, Xbox One

Genre: Action RPG, FPS

Isak tangis para pecinta game Fallout melihat rusaknya franchise kesayangan mereka seolah ingin diusapkan dengan sangat lembut melalui game ini. Melalui tangan sang pencipta seri awal Fallout dan Fallout New Vegas sekelas Obsidian entertainment, game The Outer Worlds telah berhasil menjadi sosok penyelamat yang luar biasa bagi mereka.

Meski begitu, game Action RPG ini tetap tak ingin hadir secara identik dengan franchise kepunyaan Bethesda itu. The Outer Worlds punya suatu konsep dan identitas tersendiri yang amat begitu dikagumkan. Terutama lewat keunikan dunia beserta keluasan referensi tema komedi sci-fi yang diusungnya. Bahkan jangan kaget bila sampai sebagian ada yang berupaya untuk menyandingkan game ini dengan serial “Rick and Morty”.

https://www.youtube.com/watch?v=Oxlflrh_Pzw


7. Kingdom Hearts 3

Developer/Publisher: Square Enix

Platform: PS4, Xbox One

Genre: Action RPG

Baru hadir lewat penantiannya yang sangat begitu dimeriahkan dengan manis, Kingdom Hearts 3 sukses memberi semacam standar baru yang cukup kuat dalam menopangkan fondasi keseluruhan serinya. Dikonsol sekaliber PS4 dan Xbox One, game buatan Square Enix ini menyajikan keindahan visual yang amat berseni dari berjibun gimmick dunia-dunia seri Disney yang ingin mereka tawarkan.

Sementara dalam segi gameplaynya, banyak pesona kemaksimalan bertarung yang coba semakin ditekan ke dalam titik yang amat sangat mengasyikkan. Yang seolah telah membuat pemain kembali terlena lewat keterbukaan pintu hati mereka untuk secara kepo memahami dan mengenal seri Kingdom hearts.


6. Astral Chain

Developer/Publisher: Platinum Games, Nintendo

Platform: Nintendo Switch

Genre: Action, Hack & Slash

Dari review yang sudah kami jabarkan, game ini telah berhasil memberikan sebuah pengalaman berhack and slash yang sangat begitu dahsyat dan penuh terobosan. Astral Chain sendiri benar-benar mendorong konsep bertarung dengan bantuan sesosok monster ke dalam tingkat yang setinggi-tingginya. Dimana banyak mekanisme menjerat penuh pukauan lewat hasil sinergimu dengan para mahluk “Legion” yang dapat kamu eksperimentalkan secara penuh kesan.

Dengan tema “polisi-polisian” dan nuansa dunia mirip Cyberpunk yang cukup kental, Platinum Games seperti telah sukses membangun kembali dinasti game action yang betul-betul layak dikemukakan di tahun 2019. Sehingga atas dasar itulah kami menganggap game ini punya suatu kespesialan tertentu.


5. Devil May Cry V

Developer/Publisher: Capcom

Platform: PC, PS4, Xbox One

Genre: Action, Hack & Slash

Resmi menjadi satu game action terbaik yang mengalahkan langsung Astral Chain di pagelaran The Game Awards kemarin, kehadiran Devil May Cry V memang nampak terkesan begitu ikonik untuk dinostalgiakan oleh para fans.

Kebetulan seri terbarunya ini pun masih tetap mempertahankan pakem gameplay penuh kombo yang terkesan maniak dari variasi playstyle yang dimiliki oleh para tiap karakter playable-nya. Dengan kelanjutan cerita yang lebih segar, banyaknya karakter-karakter kegemaran fans yang kembali muncul seperti Vergil, Nero, Dante, Trish, dan Lady juga membuat game ini semakin terpandang dengan tinggi.


4. Death Stranding

Developer/Publisher: Kojima Productions/ Sony Interactive Entertainment

Platform: PS4, PC (tahun 2020 nanti)

Genre: Open World, Social Strand

Sempat hadir sebagai game yang banyak orang tidak paham dan mengerti, secara fair kami tetap menganggap Kojima cukup berhasil dalam menunjukan kepiawaiannya kembali melalui karya Death Stranding. Game ini menawarkan konsep bermain yang awalnya nampak terasa gila namun tetap bisa berakhir secara brillian.

Dengan seolah berperan seperti selayaknya kurir pengantar barang, selain hal itu Kojima sengaja implementasikan secara simulatif, ia juga telah membawakan satu konsep unik yang memungkinkanmu untuk membantu atau dibantu oleh para pemain-pemain lain meski kamu secara tidak langsung berada di tempat yang sama. Belum ditambah dengan bagaimana detilnya aspek-aspek pengelolaan yang harus kamu aturkan di sana.

Melalui nuansa dunianya yang amat begitu suram dan seakan dipenuhi oleh berbagai ketidakpastian yang bisa sewaktu-waktu mengancam perjalananmu, Death Stranding betul-betul mampu menginovasikan suatu paradigma bermain game secara baru yang patut diapresiasikan dalam industri hobi tercinta kita ini.


3. Resident Evil 2 Remake

Developer/Publisher: Capcom

Platform: PC, PS4, Xbox One

Genre: Survival Horror

Kekuatan nostalgia terkadang adalah salah satu kunci yang dapat membuat sebuah game bisa menjadi relevan. Dalam kasus ini, Resident Evil 2 Remake tidak hanya berhasil menghipnotis para fans-fans di masa kegemilangan konsol PS1 silam. Tapi ia juga secara mumpuni mampu menghadirkan suatu pengalaman bertahan hidup dari para zombie dan mahluk-mahluk abominasi menyeramkan yang sekiranya dapat menyayat-nyayati nyalimu.

Dengan modernisasi grafis yang tergolong memukau plus gameplay utamanya yang kini coba terkesan di “RE 4”-kan, Capcom masih tetap ingin mensinkronkan spirit yang sudah lama dibawa oleh seri originalnya. Terutama dalam menawarkan formula-formula eksplorasi penuh limitasi seperti layaknya game survival horror yang masih masuk akal, plus tak ketinggalan juga dengan tersajinya ekstra konten-konten mode tambahan yang sangat amat memanjakan sisi nostalgiamu.


2. Fire Emblem: Three Houses

Developer/Publisher: Intelligent System – Koei tecmo, Nintendo

Platform: Nintendo Switch

Genre: JRPG, Tactics

Bila mungkin franchise Suikoden telah resmi tiada, game JRPG taktik yang satu ini adalah suatu hal terdekat yang bisa coba kamu rasakan di dunia industri game modern. Melalui seri baru Fire Emblem yang berjudul Fire Emblem: Three Houses, game ini membawakan sebuah kualitas kisah dan juga sebagian gameplay yang memang akan mengingatkanmu dengan peliknya cerita konspirasi antar kerajaan di dunia Suikoden.

Namun bila mengapresiasi secara khusus rilisnya Fire Emblem: Three Houses, hampir tak ada sedikitpun yang meragukan aspek cerita dan penulisan yang sudah dituangkan. Konsep memilih kubu yang dihantarkan, beserta dengan peranan gameplaymu sebagai seorang guru adalah hal tersegar yang telah sangat berhasil sekali diimplementasikan oleh game ini.


1. Sekiro: Shadow Die Twice

Developer/Publisher: From Software, Activision

Platform: PC, PS4, Xbox One

Genre: Action

Nampaknya, kami sangat begitu setuju sekali dengan putusan yang telah diturunkan oleh The Game Awards. Sulit dan membuatmu frustasi bukan berarti jelek, justru sebaliknya, Sekiro Shadow Die Twice resmi telah menjadi magnet berkualitas mahal yang sesungguhnya diperuntukkan untuk orang-orang yang gemar memproklamirkan diri sebagai kaum penggemar game-game sulit atau bahkan yang tersulit.

Kebetulan, game ini juga tidak ingin untuk selalu diasosiasikan sebagai versi kloning dari game Dark Souls maupun Bloodborne. Melalu mekanisme untuk bisa bertempur seperti seorang ninja baik itu dalam aspek stealth maupun berplatforming secara vertikal, Sekiro Shadow Die Twice mempunyai satu aliran, identitas, dan cara tersendiri dalam membuatmu selalu tersiksa di sepanjang waktu.


Setuju atau tidak, inilah suara yang ingin kami siarkan dalam memandang keseluruhan potret industri game di tahun 2019. Besar harapan kami bahwa di tahun 2020, industri game masih tetap akan rajin melahirkan berbagai game yang tidak hanya berkualitas, namun juga bisa ikut membawakan suatu representasi gaya baru yang siap memberi makna di hati para pemainnya.

Adakah game-game kebanggaanmu yang ikut nampak pada list di atas ? Jika tidak, cobalah sampaikan secara sopan kumpulan game-game besar apa yang selama ini selalu kamu advokasikan untuk bisa diapresiasikan oleh berbagai kalangan.


Baca pula listicle-listicle unik lain dari kami, beserta dengan kabar-kabar menarik seputar dunia video game dari saya, Ido Limando.

 

 

 

Exit mobile version