Daftar isi
1. Bocah 13 Tahun Lompat Gedung Karena PUBG
Belum lama ini tepatnya pada akhir Agustus di China, seorang remaja laki-laki berumur 13 tahun terjun dari apartement pamannya yang berlantai 4. Sang ibu menduga bahwa anak kesayangannya nekat melakukan hal tersebut lantaran ketagihan bermain game battle royale kesukaanya yaitu PUBG.
” Video game ini yang menyebabkan kematian anaku. Tak ada alasan lain,” kata sang ibu kepada reporter. Sang ibu mengclaim bahwa sang anak penasaran apakah dirinya bisa selamat apabila loncat dari ketinggian seperti game PUBG.
Anak berumur 13 tahun bernama Xu Tianci itu memang dilaporkan sangat sering bermain game PUBG terlebih lagi di Ipad miliknya. Sang ibu memang sebelumnya telah menyita PC miliknya, dan juga beliau sudah menolak untuk membelikan anaknya peralatan elektronik.
“Anaku adalah anak yang ceria. Ia tidak terlihat stress sama sekali dalam hidupnya dan juga tak memiliki alasan apapun untuk meninggal,” kata sang ibu, sebagai tambahan sang ibu berencana akan memperkarakan perusahaan game tersebut ke jalur hukum atas kasus ini.
2. Anak Remaja Bunuh Diri Pakai Gergaji Habis Kalah Main
Entah apa yang ada didalam pikiran anak umur 15 tahun ini, Pavel Mateev yang secara sadis mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara menggerek lehernya dengan gergaji mesin. Masih belum jelas motiv dibalik kejadian ini, satu hal yang mereka tau pasti adalah Mateev sering menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain game online.
Entah karena kalah bermain game atau memang game itu sendiri memberi hasutan kepadanya untuk mengerek kepalanya, yang pasti ia mengakhiri nyawanya sendiri saat itu. Penyelidikan terhadap kasus ini masih dilangsungkan.
3. Bercanda SWATTING Berujung Maut
Kasus ini berawal dari match iseng antar pemain Call of Duty yang saling bertanding satu lawan satu dengan pemain lain. Dimana Tyler Barris (25) tidak terima atas hasil match ini dan menantang akan mendatangi kediaman lawan mainnya di COD tersebut. Setelah menerima alamat yang diberikan oleh musuhnya Tyler Barris lalu membuat skenario seolah-olah sedang dalam keadaan ‘tersandra’, dan melaporkan keadaan itu kepada polisi beserta alamat yang ia miliki.
Hal yang tidak ia ketahui adalah alamat tersebut ternyata adalah alamat palsu milik seorang ayah bernama Andrew Finch. Andrew Finch yang tidak tahu menahu mengenai kasus ini lantas kaget setelah rumahnya di kepung oleh pasukan polisi. Karena salah paham polisi melepas tembakan dan Andrew Finch terpaksa meregang nyawa ditempat. Tyler Barris harus menerima konsekuensi tindakannya dan kasus SWATTING ini tengah diselesaikan di meja hijau. Sungguh Tragis.
4. Kalah Turnament Madden, Tembak Massal Player Lain
Berada di tempat umum dan sedang melangsungkan pertandingan game terkenal, tentu membuat kita merasa aman. Namun hal tersebut tidak berlaku pada kasus ini. Terjadi di area padat penduduk Jacksonville, Florida dimana sedang diadakan tournament Madden di sebuah restoran Pizza.
Memperebutkan uang $5,000 dollar dan juga slot pada tournament berikutnya yaitu Madden Classic, tournament ini ditonton oleh banyak orang via tayangan langsung. Naas tournament ini harus diakhiri dengan banjir darah dari para pesertanya. Ketika tengah bertanding, David Katz berusia 24 tahun tiba-tiba murka dan mulai menembaki orang secara membabi buta setelah kalah dalam tournament tersebut. Diduga karena kalah bertanding, ia nekat menembaki semua orang sebelum pada akhirnya mengakhiri hidupnya sendiri.
Kejadian ini sempat terekam di kamera livestream dan ditonton banyak orang pada siaran langsung tersebut sebelum akhirnya tiba-tiba terputus. Kejadian ini membuat banyak pihak berbela sungkawa atas kasus ini.
5. Bunuh Ibu Hanya Karena Headphone Rusak
Selanjutnya datang dari California, Amerika dimana seorang laki-laki bernama Matthew Nicholson(28) tega merenggut nyawa ibunya dengan sebuah timah panas. Masih tinggal dengan kedua orang tuanya, Matthew memang kerap didatangi polisi akibat cekcok dengan orangtuannya.
Berawal dari cekcok yang dipicu akibat kemarahan Matthew ketika bermain game, sang ibu lantas masuk dan berencana memarahi Matthew. Kesal akibat bermain dan juga perdebatan yang memanas Matthew lalu merusak headphone miliknya sendiri dan menyalahkan sang ibu atas hal tersebut. Cekcok berakhir dengan tembakan pistol kekepala sang ibu yang langsung menewaskannya ditempat. Sekarang Matthew harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dihadapan hakim karena secara keji merenggut nyawa sang ibu.
6. Terbunuh Setelah Beli PS4 Untuk Adik
Bernama Danny Diaz-Delgado laki-laki berumur 20 tahun yang harus menemui ajalnya di usia yang masih terbilang dini. Niat ingin membeli Konsol PS4 untuk sang adik yang ia temui di Facebook, Diaz ditemukan keesokan harinya dipinggir sungai terikat dengan tubuhnya dilubangi peluru sebanyak 9 tembakan.
Diaz sendiri telah pamit kepada orang tuanya karena hendak bertemu dengan Rufus Thompson ( pemilik ps4), sesampainya disana nampaknya ia malah dirampok oleh Rufus. Selain membunuh Diaz, Rufus ternyata juga menggasak rekening Diaz sampai habis dengan total $700 dollar. Kasus ini ditutup dengan penangkapan Rufus Thompson beserta barang bukti Box PS4.
7. Ayah Ditembak Anak Karena Salah Paham Ketika Bermain
Sang ayah bernama Walter Tarasiuk berumur 57 tahun harus meregang nyawa di tangan anaknya sendiri. Hal ini bermula karena sang anak yang kesal melihat sang ayah terus bermain XBOX dirumah. Sang ayah yang kesal melontarakan amarah dan caciannya terhadap video game dengan teriakan. Alec Tarasiuk muda ( anaknya) merasa terancam dan sesegera mengambil pistol karena merasa sedang dimaki-maki, ia masuk ke kamar sang ayah dan melubangi kepala ayahnya.
Hal ini ternyata bukan kali pertama, Alec sebelumnya juga sering dimaki-maki oleh ayahnya Walter karena berbagai alasan. Sering dikatai sebagai “tidak berguna” sepertinya sudah membuatnya muak dan terpaksa mengambil langkah mengakhiri nyawa sang ayah.