Salah satu momen paling antiklimaks plus menyedihkan yang terjadi di gelaran pengumuman Playstation 5 tadi pagi dini hari tentunya ada di awal-awal acara berjudul “The Future of Gaming Show” tersebut. Yaa, hal tersebut tidak lain karena salah satu game yang membuka gelaran tersebut adalah Rockstar. Yang sudah sejak beberapa waktu lalu dirumorkan akan mengumumkan game baru untuk konsol next-gen.
Dimana sudah banyak fans di berbagai penjuru internet yang berspekulasi macam-macam tentang game apakah yang akan diumumkan. Mulai dari Red Dead Redemption Remastered, Bully 2, dan bahkan GTA VI. Namun kelihatannya harapan tersebut terlalu tinggi dan sirna begitu saja karena beberapa detik setelah logo Rockstar muncul dan menjadi kejutan, terdengar kata-kata yang familiar “Why did I move here? I guess it was the weather” Dan tentunya kamu sudah tahu bahwa kata-kata tersebut ada di trailer perdana GTA V 7 tahun yang lalu.
Reaksi mayoritas gamer ketika trailer muncul
Ya, Rockstar mengambil langkah yang menyebalkan dengan mengumumkan bahwa game mereka untuk konsol next-gen adalah GTA V, bahkan bukan Red Dead Redemption 2 yang baru dirilis 2 tahun yang lalu. Namun tentunya kita semua tahu bahwa GTA V bukanlah alasan utama Rockstar membawa gamenya ke PS5, melainkan karena adanya GTA Online yang tentunya menjadi mesin uang utama bagi Rockstar sejak diluncurkan pada 2013.
Meskipun dari sudut pandang konsumen tentunya hal ini sangat menyebalkan dan memperlihatkan betapa rakusnya Rockstar untuk terus memerah habis GTA Online dengan semua konten yang harus ditebus dengan Shark Card. Namun, kelihatannya keputusan ini merupakan hal yang masuk akal dan bahkan mungkin bisa dibilang keputusan yang tepat diambil oleh Rockstar untuk saat ini.
Daftar isi
“If it ain’t broke, don’t fix it”
Peribahasa di atas, atau yang dalam Bahasa Indonesia berarti “Bila hal itu tidak rusak, jangan diperbaiki” mungkin tepat untuk GTA Online. Kami tentunya tidak sedang membicarakan loading time yang lama, ataupun server peer-to-peer yang terkadang tidak adil, apalagi Opressor MK2 yang membuat banyak orang bad mood di free roam. Namun secara keseluruhan GTA Online merupakan sebuah game online yang solid, dengan hype yang masih sangat tinggi.
Kamu tentunya paham bahwa membentuk sebuah ekosistem untuk game online sangatlah sulit. Dan mampu bertahan selama 7-8 tahun tentunya adalah sebuah prestasi untuk sebuah game online lintas platform. Sekarang, apakah dengan mudah Rockstar memindahkan banyak pemain setianya, yang telah menginvestasikan banyak waktu, energi, dan bahkan uang nyata ke dalam GTA Online untuk kembali ke lvl 0 dan melakukan grinding kembali?
Atau bahkan para pemain baru yang baru saja kemarin mendapatkan versi gratisan dari Epic Games akan begitu saja berpindah ke game baru semisal GTA VI keluar? Jujur, saya meragukannya. Karena mereka masih berada di tahap menikmati asam pahitnya dunia kirim-mengirim senjata, mobil, dan perampokan di dunia GTA Online.
Statistik yang Mendukung untuk Terus Lanjut
Secara statistik pun kamu dengan mudah melihat bahwa tentunya kini di Epic Games game ini kini menduduki peringkat satu terpopuler dimainkan, dan yang tentunya tidak mengejutkan. Namun terlepas dari faktor itupun di game ini masih masuk ke dalam peringkat 5 besar di. Ya mungkin kamu menganggap bahwa gamenya tidak berada di 3 besar game terpopuler dimainkan. Namun mampu menjadi game ter-ramai ke-5 dari lebih dari 30.000 games bukanlah hal yang bisa dilakukan oleh semua game.
Kemudian bila mengatakan bahwa hype GTA Online telah lewat, Rockstar harusnya sudah move on, Rockstar harus mencoba hal lain untuk game onlinenya. Nyatanya Rockstar tentunya sudah mengeluarkan Red Dead Redemption Online, yang sudah lengkap untuk PS4, Xbox One, maupun PC. Dengan latar dan dunia yang benar-benar berbeda dari GTA Online. Dan dengan tingkat realisme yang lebih baik. Namun nyatanya, RDRO tetap tidak menampilkan hype dan animo yang setingkat GTA Online. Lalu apa yang akan menjamin bahwa jika GTA 6 ataupun judul game baru lainnya diumumkan pun, gamenya akan bisa disukai seperti GTA V?
Kondisi yang Sedang Tidak Kondusif untuk GTA 6
Diakui atau tidak seri Grand Theft Auto merupakan game yang paling menyedot perhatian baik para gamer maupun publik umum. Dan bahkan banyak hal yang membuatnya banyak kontroversi. Mulai dari kekerasan dalam gamenya, penggambaran wanita dan seksualitas, hingga berbagai macam sarkasme dalam gamenya yang tidak ditanggapi santai oleh banyak pihak.
Lantas, bila Rockstar mencoba mengeluarkan game GTA 6 disaat kondisi dunia yang sedang carut-marut seperti ini mulai dari pandemi, gesekan berbagai negara yang bisa memicu perang dunia ke-3, hingga gerakan Black Lives Matter yang kini mendunia. Maka akan sangat beresiko untuk Rockstar menyajikan GTA 6 yang tentunya akan penuh sarkasme atau bahkan konten yang bisa menyinggung terhadap berbagai pihak.
Belum lagi Rockstar sendiri masih belum lepas dari berbagai masalah yang menimpa mereka selama jendela antara GTA V hingga Red Redemption 2 2018 lalu. Permasalahan pajak hingga iklim overwork yang menimpa para karyawan tentunya membuat Rockstar kini di bawah pengawasan banyak mata. Dan mungkin bila ada kesalahan besar lagi, Rockstar bisa bermasalah untuk kedepannya.
Rockstar Tidak Punya Banyak Pilihan
Masih menyangkut poin sebelumnya, dimana Rockstar yang kini telah insyaf dan mengimplementasikan sistem kerja yang baru. Dimana para karyawannya memiliki keluwesan lebih untuk mengembangkan proyek selanjutnya tentu kita juga harus ikut bersabar karena tentunya target yang awalnya mungkin ditetapkan saat inisiasi pengembangan GTA 6 harus menyesuaikan juga.
Apalagi secara resmi Rockstar baru saja mulai lanjut mengembangkan game selanjutnya pada awal tahun ini, atau lebih tepatnya pada beberapa bulan lalu. Dan meskipun biasanya para developer telah memulai pengembangan sejak game sebelumnya keluar, tetap saja secara aman kita bisa berekspektasi bahwa game GTA selanjutnya setidaknya akan datang sekitar 2-3 tahun lagi.
Dan tentunya untuk mengisi jendela yang kosong saat pengembangan ini Rockstar harus mencari solusi sementara untuk memuaskan para pemain. Terlebih, 2 konsol next-gen akhir tahun ini akan keluar dengan hype para gamer dari seluruh dunia yang mulai menggunung. Dan apesnya, Red Dead Redemption 2 dan Red Dead Online-nya yang harusnya jadi senjata aman dari Rockstar gagal menarik minat dari para gamer, dan tentunya pilihan terakhir dari Rockstar yang aman adalah membawa GTA V ke PS5 sembari merampungkan game selanjutnya.
Jangan lupa baca juga info-info menarik lainnya tentang GTA atau artikel-artikel gak umum lainnya dari Galih K.A.
For press release and further collaboratin, Contact me at author@gamebrott.com